Sebagai suami yang merasa sangat beruntung punya istri macam Sinta, Zainal selalu berdo'a semoga mereka berdua dapat hidup bersama selamanya, dan ia berdoa  agar dibukakan pintu rizki supaya perekonomian keluarga semakin baik, dan punya tambahan rejeki dari sumber lain yang tak disangka-sangka.
      Suatu sore, Zainal pulang dan tiba di kontrakannya mendapati istrinya sedang duduk tertidur di kursi ruang tamu dan di sampingnya ada al qur'an, ia tak membangunkan dan mengucapkan salam pun pelan, masuk dan melepas sepatunya.
      Suara pelan  Zaianal menyimpan sepatu ke rak yang ada di sampng kursi membangunkan istrinya, sambil menggisik mata, Sinta berucap :
Sinta   : " Maaf ayah, ibu ketiduran, tadi sambil nunggu kedatangan Ayah mengaji, eh malah ngantuk dan tertidur, Ayah mau mandi apa makan dulu?".Â
Zainal  : " Makan saja Bu, ayah masih keringatan, nanti setelah makan baru mandi"
      Sinta pun mengambil  sangku (tempat nasi), beberapa piring sendok dan kobokan untuk cuci tangan, serta air putih hangat segelas besar. Lalu memperslahkan pada suaminya :
Sinta : " Ayo kita makan ayah !"
Zainal : " Lauknya belum diambil ya Bu?"
Sinta   ; " Sudah diambil semua Ayah, lauk kita sorea ini hanya kerupuk, kita makan saja seadanya, uang di ibu sudah tidak ada, hanya cukup beli kerupuk".
Zainal  : " Maafkan  Ayah ya Bu, tadi pagi tak bertanya apakah Ibu masih ada uang".
      Segera  Zainal mengambl tas kerja dan memberkan uang 20.000 kepada Sinta Istrinya. Terima kasih ya suamiku, semoga Allah berikjan kita rizki yang barokah. Keduanya kompak berucap " Aamin"