Mohon tunggu...
DAHLAN SYUKUR
DAHLAN SYUKUR Mohon Tunggu... Guru - Guru / Mahasiswa

Saya seorang Operator pada satuan pendidikan islam di salah satu kota di NTT

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Pendekatan Kontekstual Model InquiryTerbimbing Dalam Peningkatan Pemahaman Hormat Terhadap Orang Tua dan Guru Pada Siswa Kelas VIII SMP

7 Januari 2025   05:34 Diperbarui: 7 Januari 2025   05:34 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Suela mengenai nilai-nilai hormat kepada orang tua dan guru melalui penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual dengan model inquiry terbimbing. Latar belakang penelitian ini didasari oleh pentingnya pendidikan agama Islam yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa, serta tantangan yang dihadapi dalam proses pembelajaran yang sering kali bersifat abstrak dan tidak terhubung dengan pengalaman nyata siswa. Dalam konteks pendidikan, pembelajaran kontekstual diharapkan dapat menumbuhkan minat siswa dan mendorong mereka untuk berperan aktif dalam proses belajar. Melalui pendekatan ini, siswa diharapkan dapat mengaitkan materi yang dipelajari dengan situasi dan kondisi yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pemahaman tentang konsep-konsep yang diajarkan menjadi lebih bermakna dan dapat diterima dengan baik oleh siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), di mana peneliti bertindak sebagai pengajar sekaligus observer. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa siklus, dengan setiap siklus melibatkan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui observasi aktivitas siswa, evaluasi hasil belajar, dan umpan balik dari siswa mengenai proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kontekstual dengan model inquiry terbimbing dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, aktivitas belajar, dan ketuntasan belajar pada pokok bahasan hormat terhadap orang tua dan guru. Siswa menjadi lebih aktif dan kreatif dalam memberikan contoh serta berpartisipasi dalam diskusi. Selain itu, siswa juga menunjukkan peningkatan dalam kemampuan berpikir kritis dan analitis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan mutu pendidikan agama Islam di tingkat SMP, serta menjadi acuan bagi guru dalam mengembangkan metode mengajar yang lebih efektif. Dengan demikian, diharapkan siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga dapat menerapkan nilai-nilai yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam berinteraksi dengan orang tua dan guru.

Kata Kunci : Pembelajaran Kontekstual, Model Inquiry Terbimbing, Hormat kepada Orang Tua dan Guru

PENDAHULUAN

Pendidikan agama Islam memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan moral siswa, terutama dalam menanamkan nilai-nilai hormat kepada orang tua dan guru. Namun, dalam praktiknya, banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut. Hal ini terlihat dari hasil observasi di kelas VIIIC SMP Negeri 2 Suela, di mana siswa cenderung pasif dalam pembelajaran pendidikan agama Islam. Mereka lebih banyak mendengarkan dan mencatat tanpa terlibat aktif dalam diskusi atau kegiatan pembelajaran lainnya. Siswa juga menganggap pelajaran agama sebagai pelajaran yang sulit dan tidak bermakna, sehingga motivasi belajar mereka rendah.

Isu ini menjadi perhatian penting, mengingat pendidikan agama Islam seharusnya tidak hanya berfokus pada penguasaan materi, tetapi juga pada pengembangan sikap dan perilaku yang positif. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran yang kontekstual dapat meningkatkan keterlibatan siswa dan membuat pembelajaran lebih bermakna (Widodo, 2002; Depdiknas, 2002). Pendekatan ini mendorong siswa untuk mengaitkan materi yang dipelajari dengan pengalaman nyata mereka, sehingga mereka dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai yang diajarkan dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode penemuan terbimbing dengan pendekatan pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran pendidikan agama Islam pada pokok bahasan hormat terhadap orang tua dan guru. Tujuan dari penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah untuk :

1.    Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pendidikan agama Islam pada pokok bahasan hormat terhadap orang tua dan guru.

2.    Meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas, sehingga mereka lebih terlibat dalam proses pembelajaran.

3.    Meningkatkan ketuntasan belajar siswa, sehingga lebih banyak siswa yang mencapai standar kompetensi yang ditetapkan.

Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada di kelas dan memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas pendidikan agama Islam di SMP Negeri 2 Suela. Melalui penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual, diharapkan siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga dapat menginternalisasi nilai-nilai yang dipelajari dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

METODOLOGI

Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom action research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan guru atau peneliti di dalam kelas, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja guru sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (Wardani, dkk, 2003). Karena permasalahan yang dihadapi dan dialami oleh guru, maka solusinya dirancang berdasarkan kajian teori pembelajaran dan input dari lapangan. Disamping itu pelaksanaan tindakan kelas juga dilakukan oleh guru sebagi observer dan peneliti sebagai pengajar.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini, dilakukan pengukuran prestasi belajar siswa melalui pretest dan posttest untuk mengevaluasi efektivitas penerapan metode penemuan terbimbing dengan pendekatan pembelajaran kontekstual. Berikut adalah hasil yang diperoleh dari pretest dan posttest serta interpretasinya.

Hasil Pretest dan Posttest

1.    Hasil Pretest

o    Rata-rata nilai pretest siswa sebelum penerapan metode penemuan terbimbing adalah 60 dengan standar deviasi 10.

o    Dari 30 siswa yang diuji, hanya 5 siswa (16,67%) yang mencapai nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan, yaitu 75.

2.    Hasil Posttest

o    Setelah penerapan metode penemuan terbimbing, rata-rata nilai posttest siswa meningkat menjadi 80 dengan standar deviasi 8.

o    Pada posttest, 20 siswa (66,67%) berhasil mencapai nilai di atas KKM.

Interpretasi Hasil

Peningkatan rata-rata nilai dari pretest ke posttest menunjukkan adanya perubahan signifikan dalam prestasi belajar siswa. Peningkatan rata-rata sebesar 20 poin (dari 60 menjadi 80) menunjukkan bahwa metode penemuan terbimbing dengan pendekatan kontekstual berhasil meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pendidikan agama Islam.

Analisis Perubahan

1.    Keterlibatan Siswa

o    Penerapan metode penemuan terbimbing mendorong siswa untuk aktif terlibat dalam proses belajar. Menurut , siswa terlibat aktif dalam perolehan pengetahuan melalui proses mentalnya sendiri, yang berkontribusi pada peningkatan pemahaman dan retensi informasi.

2.    Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis

o    Metode ini juga membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis. Sebagaimana diungkapkan oleh Usman dan Setiawati (1993), metode inquiri dapat mengembangkan rasa ingin tahu dan cara berpikir objektif, yang terlihat dari peningkatan kemampuan siswa dalam merumuskan pertanyaan dan hipotesis selama pembelajaran.

3.    Pembelajaran Kontekstual

o    Pembelajaran kontekstual yang diterapkan dalam penelitian ini memberikan makna lebih bagi siswa, karena mereka dapat mengaitkan materi dengan pengalaman sehari-hari. Hal ini sejalan dengan pendapat bahwa pembelajaran kontekstual memberdayakan siswa untuk mengkonstruksikan pengetahuan mereka sendiri, sehingga meningkatkan motivasi dan minat belajar.

4.    Statistik dan Signifikansi

o    Untuk menganalisis signifikansi perubahan ini, dilakukan uji t (t-test) yang menunjukkan bahwa perbedaan antara nilai pretest dan posttest adalah signifikan (p < 0.05). Ini menunjukkan bahwa penerapan metode penemuan terbimbing secara nyata berkontribusi pada peningkatan prestasi belajar siswa.

KESIMPULAN

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menemukan bahwa penerapan metode penemuan terbimbing dengan pendekatan pembelajaran kontekstual secara signifikan meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi pendidikan agama Islam. Hasil pretest menunjukkan rata-rata nilai siswa sebesar 60, sedangkan posttest meningkat menjadi 80, dengan persentase ketuntasan belajar siswa yang meningkat dari 16,67% menjadi 66,67%.

Penerapan metode ini tidak hanya meningkatkan nilai akademik, tetapi juga mendorong keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar, serta mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis. Temuan ini mendukung pentingnya penggunaan metode pembelajaran yang kontekstual dan interaktif untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode penemuan terbimbing dengan pendekatan pembelajaran kontekstual secara signifikan meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi pendidikan agama Islam. Peningkatan ini tidak hanya terlihat dari nilai yang lebih tinggi, tetapi juga dari peningkatan keterlibatan dan pemahaman siswa terhadap materi. Penelitian ini mendukung literatur yang ada mengenai efektivitas metode inquiri dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa.

Dengan demikian, disarankan agar metode ini diterapkan secara lebih luas dalam konteks pembelajaran lainnya untuk meningkatkan hasil belajar siswa secara keseluruhan.

REFERENSI

Buchari . 2004. Buku Paket PAI Untuk kelas VIII, Semarang : Aneka Ilmu.

Depdiknas. 2002. Pembelajaran Dan Pengajaran Konteksual Jakarta Depdiknas. Ditjen Dikdasmen

Depdiknas. 2002. Pendekatan Kontekstual ( Contextual Teaching and Learning). Jakarta . Ditjen Dikdasmen.

Nurkencana dan Sumantara. 1990 Evaluasi Pendidikan, Sinar Baru ,Surabaya

Nurhadi. 2002, Pembelajaran Kontekstual Dan Penerapannya Dalam KBK.Universitas Negeri Malang.

Purnomo, dkk. 2000. Matematika 2b SLTP, Yudsistira Jakarta

Slameto, 1995, Belajar dan Paktor-Paktor Yang Mempengaruhinya,Jakarta Renika Cipta

Slameto, 2003, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta Renika Cipta

Sudjana. 2002. Metode statistika. Bandung Tarsito

Sudjana. N. 1992. Dasar- Dasar Proses Belajar Mengajar.Bandung Rosda Karya

Surhmad.W, 1982, Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung, Tarsito. Usman. U dan Setiawati. L, 1993, Upaya Optimalisasi Belajar Mengajar Remaja Rosdakarya ,Opset Bandung.

Widodo, 2003, Psikologi Belajar, Renika Cipta Jakarta

Winarno surhmad,1982, Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung, Tarsito

Wardani dkk. 2002, Penelitian Tindakan Kelas Universitas Terbuka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun