Mohon tunggu...
Daffa Mahardhika
Daffa Mahardhika Mohon Tunggu... Akuntan - Finance

Mahasiswa Magister Akuntansi - NIM 55523110019 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pemeriksaan Pajak - Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Proses Auditing Sektor Usaha Perkebunan Sawit pada PT Gua Selomangleng

11 Desember 2024   19:56 Diperbarui: 11 Desember 2024   20:54 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Dok pribadi
Dok pribadi

Hasil:
Ukuran sampel minimum yang dibutuhkan adalah 385 (dibulatkan ke atas).

Penjelasan:
Sampling Audit digunakan untuk menguji representasi data dari populasi transaksi. Dalam konteks audit PT Gua Selomangleng, ukuran sampel ini akan memastikan hasil audit mewakili keseluruhan populasi transaksi dengan tingkat keyakinan tinggi.

Parameter z,p,ez, p, e:
zz mengacu pada tingkat kepercayaan (confidence level) yang menggambarkan seberapa yakin auditor bahwa sampel representatif terhadap populasi. Nilai pp mencerminkan proporsi populasi yang diharapkan memiliki karakteristik tertentu. Default p=0.5p = 0.5 digunakan jika auditor tidak memiliki data sebelumnya. ee adalah margin of error, yaitu toleransi auditor terhadap penyimpangan hasil.

Konteks Audit:
Dalam kasus PT Gua Selomangleng, sampel diambil dari populasi transaksi keuangan yang tidak diketahui ukurannya. Penggunaan formula Cochran membantu menentukan ukuran sampel yang cukup untuk mengurangi risiko sampling error. Dengan n=385n = 385, auditor dapat menyimpulkan hasil yang dapat diandalkan.

Hermeneutika:
Pendekatan Dilthey melihat ukuran sampel sebagai cara memahami "keseluruhan" dari populasi transaksi yang kompleks. Sampel ini adalah "bagian" yang harus mencerminkan makna historis dan fungsional dari populasi data keuangan.

Dok pribadi
Dok pribadi
Penjelasan:
Logaritma digunakan untuk merepresentasikan ukuran materialitas dalam audit. Nilai 555 menggambarkan tingkat materialitas pertimbangan auditor terhadap laporan keuangan klien. 

Logaritma:
Logaritma digunakan untuk menangani skala data yang besar atau eksponensial. Dalam konteks audit, ini relevan untuk mengukur pertumbuhan atau materialitas data yang sering memiliki perbedaan skala.

Materialitas dalam Audit:
Nilai 55 menunjukkan ukuran materialitas yang akan diterapkan auditor dalam tahap perencanaan. Materialitas adalah ambang batas yang menentukan apakah suatu salah saji signifikan untuk memengaruhi pengambilan keputusan pemakai laporan keuangan.

Hermeneutika:
Nilai materialitas adalah "interpretasi auditor" terhadap makna dari salah saji keuangan. Pendekatan hermeneutis melihat bagaimana nilai ini dibentuk oleh konteks historis perusahaan dan tujuan pengguna laporan keuangan.

Dok pribadi
Dok pribadi
Penjelasan:
Fungsi ini menunjukkan risiko material yang dapat diukur dari kelemahan kontrol internal klien. Nilai 121212 menggambarkan tingkat risiko yang signifikan dan harus dikelola. 

Grafik Fungsi Risiko:
Grafik f(x)=4x310xf(x) = 4x^3 - 10x menunjukkan hubungan risiko terhadap faktor-faktor kontrol internal. Nilai f(2)=12f(2) = 12 menunjukkan tingkat risiko yang dapat diukur pada suatu titik tertentu, seperti jumlah transaksi.

Relevansi Audit:
SA 330 memandu auditor untuk merespons risiko yang telah diidentifikasi. Nilai 1212 mengisyaratkan area yang harus diawasi ketat untuk mengurangi kemungkinan salah saji material akibat kontrol yang lemah.

Hermeneutika:
Fungsi ini menggambarkan dinamika risiko dalam organisasi. Auditor, melalui perspektif hermeneutis, berupaya memahami bagaimana risiko ini muncul dari proses bisnis klien.

Dok pribadi
Dok pribadi
Penjelasan:
Nilai akar ini digunakan untuk mengevaluasi kesalahan penyajian yang diidentifikasi selama audit. Nilai negatif menunjukkan potensi penyajian yang kurang valid, sedangkan akar positif dapat menjadi indikator penyajian yang lebih dapat diterima. 

Persamaan Kubik:
Persamaan x34x6=0x^3 - 4x - 6 = 0 menghasilkan tiga akar, dua di antaranya negatif (x1,x2x_1, x_2) dan satu positif (x3x_3). Nilai-nilai ini dapat merepresentasikan berbagai tingkat penyajian data yang teridentifikasi selama audit.

Relevansi Audit:
Akar negatif mencerminkan salah saji material yang ditemukan dalam data, sedangkan akar positif dapat menunjukkan area yang lebih dapat diterima. Auditor perlu mengevaluasi dampaknya terhadap laporan keuangan secara keseluruhan.

Hermeneutika:
Akar persamaan ini adalah interpretasi matematis dari "kesalahan penyajian". Dalam hermeneutika, ini bisa dilihat sebagai proses memahami sejarah atau konteks bisnis yang menghasilkan kesalahan tersebut.

Dok pribadi
Dok pribadi
Penjelasan:
Nilai ini menunjukkan pertimbangan spesifik dalam audit persediaan. Angka 262626 dapat menunjukkan nilai optimal dalam sampling. 

Fungsi Komposisi:
f(g(1))=26f(g(1)) = 26 memberikan gambaran bahwa nilai ini adalah hasil spesifik dari suatu unsur populasi dalam persediaan atau aset klien. Nilai 2626 relevan dalam mempertimbangkan materialitas unsur-unsur spesifik.

Relevansi Audit:
Angka 2626 bisa mewakili nilai total tertentu (misalnya, nilai persediaan yang diuji) dalam laporan keuangan. Hal ini membantu auditor mengevaluasi apakah unsur tersebut disajikan dengan wajar.

Hermeneutika:
Nilai spesifik ini adalah bagian dari interpretasi audit terhadap "keseluruhan" data klien. Auditor menafsirkan hubungan antara elemen individu dan struktur laporan keuangan secara menyeluruh.

Dok pribadi
Dok pribadi

Hasil Numerik:
Solusi sistem persamaan ini menghasilkan beberapa kombinasi nilai x,y,zx, y, zx,y,z. Namun, diperlukan informasi tambahan untuk menetapkan nilai spesifik.

Penjelasan:
Sistem ini menggambarkan keseimbangan antara akun-akun dalam laporan keuangan, misalnya, saldo aset, kewajiban, dan ekuitas.

Sistem Persamaan:
Persamaan ini menunjukkan hubungan antara tiga variabel x,y,zx, y, z. Dalam konteks audit, variabel ini bisa merepresentasikan elemen yang saling terkait, seperti aset, kewajiban, dan ekuitas.

Relevansi Audit:
Sistem persamaan membantu memastikan keseimbangan dan integritas laporan keuangan. Misalnya, jika ada ketidaksesuaian dalam elemen ini, auditor dapat mencurigai adanya salah saji.

Hermeneutika:
Auditor menafsirkan hubungan antara elemen-elemen laporan keuangan, bukan hanya melalui angka tetapi juga melalui pemahaman tentang operasi bisnis klien.

Persamaan 7 & 8: SA 540 & SA 570

Dok pribadi
Dok pribadi
Dok pribadi
Dok pribadi

Nilai terkecil dari pecahan-pecahan tersebut adalah:

93/105

Estimasi Akuntansi (SA 540):
Dalam evaluasi estimasi, auditor memastikan bahwa estimasi yang dibuat manajemen sesuai dengan kerangka pelaporan. Seri konvergen/divergen dalam SA 570 mencerminkan kemampuan klien untuk bertahan (going concern).

Relevansi Audit:
Auditor mengevaluasi apakah estimasi mencerminkan kondisi ekonomi aktual. Jika estimasi divergen (tidak realistis), maka going concern klien dipertanyakan.

Hermeneutika:
Pendekatan hermeneutis memungkinkan auditor memahami bagaimana estimasi atau going concern mencerminkan sejarah dan ekspektasi masa depan klien.

Dok pribadi
Dok pribadi
Penjelasan:
Klasifikasi ini digunakan untuk menilai apakah klien dapat mempertahankan kelangsungan usaha berdasarkan tren data keuangan. 

Dok pribadi
Dok pribadi

1. SA 700 (Revisi 2021): Perumusan Suatu Opini dan Pelaporan atas Laporan Keuangan

Pertimbangan:

SA 700 mengatur bahwa auditor harus memberikan opini berdasarkan:

  1. Kesesuaian penyajian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku.
  2. Apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material.

Relevansi untuk PT Pandawa Kurawa:

  • Estimasi Akuntansi (SA 540): Berdasarkan perhitungan dan evaluasi estimasi akuntansi, ada indikasi bahwa laporan keuangan memerlukan perhatian khusus untuk beberapa elemen materialitas, seperti nilai terkecil dalam estimasi.
  • Kesimpulan Awal: Jika tidak ada salah saji material yang ditemukan, opini wajar tanpa pengecualian (unmodified opinion) dapat diberikan. Namun, jika salah saji material terdeteksi dan tidak dapat diselesaikan, opini wajar dengan pengecualian atau modifikasi lainnya dapat diterapkan.

2. SA 701 (2021): Pengomunikasian Hal Audit Utama (HAU)

Pertimbangan:

SA 701 mengharuskan auditor untuk mengomunikasikan Hal Audit Utama (HAU) dalam laporan audit. HAU mencakup:

  • Area yang memiliki risiko signifikan.
  • Estimasi akuntansi yang kompleks.
  • Hal yang memerlukan penilaian auditor yang signifikan.

Relevansi untuk PT Pandawa Kurawa:

Berdasarkan data audit dan estimasi akuntansi yang ditemukan, HAU yang dapat diidentifikasi adalah:

  1. Estimasi Akuntansi: Seperti nilai terkecil yang dihitung dalam estimasi 93/105, yang memerlukan penilaian signifikan terhadap penyajian akun terkait.
  2. Kontrol Internal: Jika fungsi risiko (SA 330) menunjukkan kontrol internal yang lemah, hal ini juga dapat menjadi HAU.

Kesimpulan: Auditor harus memasukkan HAU terkait estimasi akuntansi dan kontrol internal dalam laporan untuk memberikan informasi yang relevan kepada pengguna laporan keuangan.

3. SA 705 (Revisi 2021): Modifikasi terhadap Opini dalam Laporan Auditor Independen

Pertimbangan:

SA 705 mengatur auditor untuk memodifikasi opini jika:

  • Laporan keuangan mengandung salah saji material yang tidak dapat diselesaikan.
  • Auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat.

Relevansi untuk PT Pandawa Kurawa:

  • Jika evaluasi audit menunjukkan kesalahan penyajian material yang tidak dapat diatasi atau bukti audit tidak mencukupi, auditor dapat memberikan salah satu dari opini berikut:
    • Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion): Jika salah saji hanya berdampak terbatas pada elemen tertentu.
    • Tidak Memberikan Opini (Disclaimer): Jika auditor tidak dapat memperoleh bukti yang cukup.
    • Tidak Wajar (Adverse Opinion): Jika salah saji material secara signifikan berdampak pada laporan keuangan secara keseluruhan.

Kesimpulan: Jika terdapat temuan salah saji signifikan yang tidak dapat diselesaikan, opini audit akan dimodifikasi sesuai dengan tingkat keparahan dampaknya

4. SA 706 (Revisi 2021): Paragraf Penekanan Suatu Hal dan Paragraf Hal Lain

Pertimbangan:

SA 706 mengatur bahwa auditor dapat menambahkan:

  1. Paragraf Penekanan Suatu Hal: Untuk menarik perhatian pada hal-hal tertentu dalam laporan keuangan yang diungkapkan secara memadai, tetapi penting untuk pemahaman pengguna.
  2. Paragraf Hal Lain: Untuk memberikan informasi tambahan yang relevan tetapi tidak diungkapkan dalam laporan keuangan.

Relevansi untuk PT Pandawa Kurawa:

  • Jika terdapat unsur tertentu, seperti asumsi dalam estimasi akuntansi atau going concern (SA 570), yang relevan tetapi tidak salah saji, auditor dapat menambahkan Paragraf Penekanan Suatu Hal.
  • Jika terdapat informasi penting, seperti aspek terkait risiko atau ketergantungan terhadap pihak ketiga, auditor dapat menambahkan Paragraf Hal Lain.

Kesimpulan: Auditor akan menambahkan paragraf penekanan jika ada asumsi going concern atau penilaian estimasi yang sangat relevan.

Opini Audit yang Kemungkinan Diberikan

Berdasarkan pertimbangan di atas, opini audit yang mungkin diberikan oleh KAP Meruya Illir dan Rekan untuk PT Pandawa Kurawa adalah sebagai berikut:

  1. Wajar Tanpa Pengecualian jika tidak ada salah saji material atau ketidakcukupan bukti audit.
  2. Wajar Dengan Pengecualian jika salah saji material ditemukan pada elemen tertentu tetapi tidak memengaruhi laporan secara keseluruhan.
  3. Paragraf Penekanan Suatu Hal kemungkinan besar akan ditambahkan untuk menjelaskan estimasi akuntansi dan going concern jika relevan.

Daftar Pustaka

  1. IAASB (International Auditing and Assurance Standards Board).
    (2021). Standar Audit Internasional (ISA 540, ISA 570, ISA 700, ISA 701, ISA 705, dan ISA 706). International Federation of Accountants (IFAC).

  2. Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).
    (2021). Standar Audit (SA) Revisi 2021. Jakarta: IAPI.

  3. Mulyadi.
    (2016). Auditing. Jakarta: Salemba Empat.

  4. Arens, Elder, & Beasley.
    (2020). Auditing and Assurance Services: An Integrated Approach. 17th Edition. Pearson Education.

  5. Deloitte Insights.
    (2021). Key Audit Matters (KAM) Reporting Practices: A Global Perspective.

  6. Dilthey, Wilhelm.
    (1985). Hermeneutics and the Study of History. Princeton University Press.

  7. SA 540 dan Estimasi Akuntansi.
    Diakses dari www.ifac.org (akses langsung atau menggunakan standar lokal yang telah diadaptasi di Indonesia).

  8. UU No. 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik.
    Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun