Sebagai populasi yang berjumlah setengah dari masyarakat manusia di dunia, Muslim dan Kristen (segala denominasinya yang banyak dan beragam) memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi pada perdamaian dunia. Dalam hal ini, Yesus bisa menjadi simbol persatuan di antara mereka.Â
Dengan mendalami pandangan masing-masing tentang Yesus, kedua komunitas dapat belajar untuk saling menghargai perbedaan satu sama lain. Bagi Islam, isu kristenisasi harus dihadapi dengan hikmah dan dialog antaragama menggunakan Bible dan Al-Qur'an, sebab Islam sangat yakin bahwa kebenaran akan menang. Begitu pula, bagi kekristenan, upaya misionaris harus dikurangi di negara yang mayoritas Islam. Bagi kekristenan, misionaris harus dilakukan di depan publik (tidak boleh diam-diam atau door to door) dan juga harus menggunakan dalil-dalil keagamaan masing-masing, sehingga tidak menimbulkan kecurigaan di kedua belah pihak.
Referensi
Saritoprak, Zeki. Islam's Jesus. Gainesville: University Press of Florida, 2020. https://books.google.co.id/books?id=NYLSEAAAQBAJ.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H