Mohon tunggu...
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fresh Graduate Sarjana Hukum di UPN Veteran Jakarta

"Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya," ungkap Pramoedya A. Toer dalam Tetralogi Buru.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tauhid, Mukjizat, dan Akhir Zaman: Pandangan Islam tentang Nabi Yesus (Isa Al-Masih) untuk Dialog Antaragama dengan Kristen

8 Desember 2024   13:15 Diperbarui: 8 Desember 2024   13:16 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Amazon.com)

Yesus dan Imam Al-Mahdi akan bekerja sama untuk menegakkan tatanan yang adil di dunia. Mereka akan melawan ketidakadilan dan kezaliman yang dibawa oleh Dajjal.

Dalam konteks ini, Yesus tidak hanya dilihat sebagai figur spiritualitas, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial yang akan memimpin umat manusia menuju kehidupan yang lebih baik. Yesus akan membawa pesan yang jelas bahwa keadilan harus ditegakkan dan kejahatan harus dilawan. Ini adalah bagian dari tugasnya sebagai nabi---yang remedial karena belum tuntas mengajarkan tauhid dan malah dituhankan oleh "pengikut"-nya---dan pemimpin yang diturunkan oleh Allah Swt. untuk mengakhiri ketidakadilan di dunia.

C. Struktur Buku dan Tujuan

Tujuan utama buku ini diulas adalah untuk menjelaskan Yesus dari perspektif teologi Islam sebagai tema penting dalam kerasulan dan eskatologi Islam. Saritoprak yakin bahwa fokus pada Nabi Yesus sebagai figur utama dalam teologi Islam akan menarik minat bagi umat Kristen, Muslim, dan semua pihak yang tertarik dengan upaya dialog antaragama untuk menegakkan tauhid dan syari'at Nabi Muhammad .

Buku ini sendiri terdiri dari sembilan bab yang menguraikan elemen utama teologi Muslim terkait Yesus dan kedatangannya serta implikasinya bagi pemahaman Muslim-Kristen di masa kini. Berikut ini rinciannya:

  • 1. Bab 1 mengeksplorasi Yesus dalam Al-Qur'an dan memberikan pengetahuan dasar tentang Yesus sebagai utusan Allah (Rasulullah). Bab ini juga mengajukan pertanyaan apakah kedatangan Yesus telah disebutkan dalam Al-Qur'an. Selain itu, bab ini membahas ayat-ayat Al-Qur'an tentang kelahiran Yesus, atribut-atributnya, masalah kematiannya, penyaliban, dan kenaikannya kepada Tuhan.
  • 2. Bab 2 membahas peran eskatologis Yesus dari perspektif Al-Qur'an.
  • 3. Bab 3 menempatkan pengetahuan tentang peristiwa masa depan dalam teologi Islam dan kedudukan Yesus di antara peristiwa-peristiwa eskatologis sebagai salah satu tanda Hari Kiamat yang telah diramalkan oleh Nabi Muhammad .
  • 4. Bab 4 memberikan contoh-contoh konkret dari literatur Hadis mengenai kedatangan Yesus di akhir zaman, melalui diskusi mendalam berdasarkan metodologi kritik Hadis.
  • 5. Bab 5 mengeksplorasi berbagai spekulasi tentang waktu dan tempat kedatangan Yesus, yang semuanya menunjukkan kehadiran Yesus sebagai penolong, penyelamat, dan pembawa keadilan (menegakkan tauhid dan menghancurkan segala bentuk kemusyrikan di muka bumi).
  • 6. Bab 6 membahas skenario eskatologis Islam tentang aliansi antara Yesus (Isa Al-Masih) dan Imam Al-Mahdi melawan Al-Masih Ad-Dajjal.
  • 7. Bab 7 dan 8 meneliti perbedaan antara pendekatan literal dan alegoris terhadap peran eskatologis Yesus dalam teologi Islam. Bab-bab ini menunjukkan pentingnya pemahaman alegoris terhadap teks-teks keagamaan tertentu.
  • 8. Bab 9 atau bab terakhir berargumen bahwa Nabi Yesus dan kedatangannya dalam Islam dapat menjadi dasar bersama bagi umat Kristen dan Muslim serta memberikan kontribusi bagi dialog antaragama yang lebih luas di antara anggota keluarga Abrahamik---Yahudi, Kristen, dan Muslim---serta penganut agama lain untuk selalu menyebarkan agama Islam dan tauhid.

Buku ini juga diperkaya dengan dua lampiran dari ulama Turki terkemuka, Muhammed Hamdi Yazr  (w. 1942) dan Fethullah Glen  (w. 2024). Terjemahan dari Yazr (Lampiran 2) adalah karya terjemahan Saritoprak sendiri dan merupakan yang pertama tersedia dalam bahasa Inggris. Lampiran 1 adalah dokumen asli yang diberikan oleh Glen dan telah diedit sedikit oleh Saritoprak. 

Meskipun ada beberapa buku dalam bahasa Inggris yang membahas kedudukan Yesus dalam Islam, hampir tidak ada buku dalam bahasa Inggris yang secara khusus membahas kedatangan eskatologis Yesus dalam Islam. Saritoprak berharap bahwa karya ini akan membantu mengisi kekosongan dalam literatur ilmiah dan menjadi sumber bagi mereka yang ingin mempelajari topik ini lebih mendalam. Ia berharap bahwa buku Islam's Jesus akan memberikan kontribusi pada pemahaman Islam tentang Yesus dan mendorong dialog antara Muslim, Kristen, Yahudi, dan penganut agama lainnya.

D. Dialog Antaragama

Saritoprak berpendapat bahwasanya kepercayaan terhadap Nabi Yesus dapat menjadi dasar yang kuat untuk dialog antaragama yang beradab dan dengan hikmah, khususnya antara Muslim dan Kristen. Baik dalam Islam maupun Kristen, Nabi Yesus dipandang sebagai sosok yang penting dan mulia.

Islam mengakui Yesus sebagai utusan Tuhan dan menyebutnya dalam Al-Qur'an, bahkan ada satu surah yang dinamakan Maryam atau Mary dan Maria, yang merujuk kepada ibunda Yesus. Hal ini menunjukkan betapa besar penghormatan umat Muslim terhadap Yesus dan keluarganya.

Yesus adalah figur yang dapat menghubungkan kedua agama terbesar di dunia ini. Dalam Islam, Yesus adalah simbol dari keadilan, kasih sayang, dan keteguhan iman, nilai-nilai yang juga dihargai dalam tradisi Kristen.

Saritoprak menekankan bahwasanya melalui pemahaman yang lebih dalam tentang Yesus, umat Muslim dan Kristen dapat menemukan banyak kesamaan yang dapat mendasari hubungan yang lebih harmonis dan saling menghormati. Selain itu, fakta bahwa Yesus adalah tokoh penting dalam kedua tradisi agama ini bisa menjadi landasan yang kokoh untuk mempromosikan kerja sama dalam isu-isu kemanusiaan seperti perdamaian, keadilan sosial, dan perlindungan lingkungan.

Dalam pandangan Saritoprak, pemahaman yang lebih baik tentang sosok Yesus dalam Islam dapat menjadi jembatan bagi kerja sama dan pemahaman yang lebih dalam antara kedua komunitas agama ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun