Mohon tunggu...
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fresh Graduate Sarjana Hukum di UPN Veteran Jakarta

"Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya," ungkap Pramoedya A. Toer dalam Tetralogi Buru.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Ketegangan Geopolitik & Masa Depan Dewan Keamanan PBB dalam Kompetisi Kekuatan Besar

7 Januari 2025   13:15 Diperbarui: 26 November 2024   02:24 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar tentang Dewan Keamanan (Sumber: Modern Diplomacy)

Skenario ketiga menggambarkan kemungkinan stabilisasi hubungan antar-P5. Contohnya, kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS tahun ini mungkin akan membuka peluang perbaikan hubungan Rusia-AS, meskipun kemungkinan ini akan datang dengan konsekuensi berat bagi Ukraina dan NATO.

Ciri Utama:

  • Peningkatan dialog dan potensi kerja sama terbatas antara AS dan Rusia di DK PBB.
  • Kemungkinan kompromi dalam isu-isu tertentu yang sebelumnya menjadi sumber ketegangan.

Implikasi:

  • Stabilitas ini dapat mengembalikan peran DK PBB sebagai ruang diskusi yang pragmatis, meskipun kerja sama besar-besaran seperti era pasca-Perang Dingin tetap tidak mungkin terjadi.
  • Potensi pengabaian kepentingan negara-negara kecil atau kepentingan kolektif untuk mendukung agenda geopolitik besar.

4. Pilihan Bagi P5: Teater Politik atau Katup Pengaman

Sejarah menunjukkan bahwa DK PBB pernah mengalami periode ketegangan serius antar-P5, terutama selama Perang Dingin, tetap lembaga ini tetap mampu berfungsi sebagai ruang kerja sama yang sporadis namun bermanfaat. Saat ini, pilihan bagi P5, terutama AS, Rusia, dan China, sangat jelas:

  • Menjadikan DK PBB Sebagai Panggung Teater Politik: Pilihan ini memperburuk disfungsi DK PBB, sehingga menjadikannya forum untuk saling mempermalukan antaranggota tetap.
  • Menjaga DK PBB Sebagai Katup Pengaman: DK PBB dapat digunakan sebagai mekanisme untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dalam situasi ketegangan tinggi, meskipun hanya dalam kapasitas yang terbatas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun