Mohon tunggu...
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang terpelajar harus juga belajar berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan. Itulah memang arti terpelajar itu.

Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Meniti Jalan Spiritualitas Sunan Kalijaga: Laku, Nafsu, dan Tapa Menuju Kebijaksanaan

19 Desember 2024   19:00 Diperbarui: 20 November 2024   03:42 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6. Cahaya atau nur: Tapa dalam rangka cahaya atau nur adalah melakukan hal-hal yang suci dan disucikan oleh syariat Islam, sedangkan zakatnya adalah selalu berhati ikhlas secara total kepada Allah dan segala ketetapan-Nya.

7. Atma atau hayu: Tapa dalam konteks ini adalah awas dan selalu mengingat-Nya (eling lan wospodo), sedangkan zakatnya adalah selalu “mengingat Allah yang Maha Besar.”

Tapa-nya Anggota Badan (Diet Rohani, Bukan Jasmani)

1. Untuk mata:

  • Tapanya adalah mengurangi tidur, meningkatkan ibadah shalat, dan terus mendekatkan diri kepada Allah (ber-dzikir dan beribadah).
  • Zakatnya adalah tidak menginginkan kepunyaan orang lain, tidak melirik kepunyaan orang lain, tidak iri-dengki, dan tidak clingak-clinguk dengan kepemilikannya orang lain.

2. Untuk telinga:

  • Tapanya adalah mencegah segala bentuk hawa nafsu supaya tidak terdengar dalam telinga.
  • Zakatnya adalah dengan tidak mendengarkan perkataan-perkataan yang buruk.

3. Untuk hidung:

  • Tapanya adalah mengurangi makan dan minum (puasa).
  • Zakatnya adalah tidak suka dan menghindari untuk mencela orang lain.

4. Untuk lisan (lidah):

  • Tapanya adalah mengurangi makan dan minum (puasa).
  • Zakatnya adalah dengan menghindari berkata-kata dengan perkataan yang buruk dan tidak sopan/tidak senonoh. Termasuk pula dari “jempol” melalui media sosial.

5. Untuk aurat:

  • Tapanya adalah menahan syahwat.
  • Zakatnya adalah selalu menghindari zina dan sama sekali menjauh dari perbuatan zina.

6. Untuk tangan:

  • Tapanya adalah tidak mencuri atau tidak mengambil barang/apa saja yang bukan hak dan kepemilikannya (tidak korupsi).
  • Zakatnya adalah tidak suka memukuli dan selalu menghindari menyakiti orang lain melalui perbuatan kita.

7. Untuk kaki:

  • Tapanya adalah selalu menghindari dan mengupayakan agar kaki kita tidak digunakan untuk berjalan ke arah yang buruk dan berbuat yang tidak baik. Intinya adalah kita harus selalu menghindari berbuat jahat.
  • Zakatnya adalah dengan cara beristirahat dan berfokus pada introspeksi diri (muhasabah).

Referensi

Kurniawan, Alhafiz. “Tips Nabi Muhammad Saw. dalam Mengendalikan Emosi.” NU Online, 19 Desember 2021. https://islam.nu.or.id/tasawuf-akhlak/tips-nabi-muhammad-saw-dalam-mengendalikan-emosi-faimN.

Wijaya, M. Tatam. “Mengenal Nafsu Amarah.” NU Online, 12 Februari 2020. https://islam.nu.or.id/tasawuf-akhlak/mengenal-nafsu-amarah-PbMQB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun