Mohon tunggu...
M Daffa Rafiecena
M Daffa Rafiecena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Memberi inspirasi bukan sensasi

Lahir di Jakarta, traveler, culinary and movies lover, Mahasiswa Hukum, Sedang menata masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pasang Surut Demokrasi Dunia 2024

27 April 2024   06:00 Diperbarui: 27 April 2024   06:11 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemilu 2024, sumber : foreignpolicy.com

Salah satunya negara Tunisia sebagai pencetus Arab Spring dari dua tahun terakhir kembali mengalami konfrontasi antar masyarakat terhadap rezim yang dipimipin Presiden Kais Saeid.

Bukan tidak mungkin bahwa gejolak yang masih terjadi di Libya dan Suriah selama lebih dari sepuluh tahun kembali terulang atas kesalahpahaman terhadap demokrasi yang diterapkan dikawasan terkait benar-benar diterapkan.

Sistem demokrasi di Tunisia belum tentu dianggap gagal, kemungkinan mengalami kondisi yang serupa dengan negeri tercinta ini dalam segi birokrasi.

Secara harfiah, demokrasi bukan jaminan sebagai standar suatu negara yang selama ini kita banggakan justru artikel yang disebut merupakan resiko suatu negara bagi menjalankan demokrasi sepenuhnya apabila dikaitkan dengan demagogi sebagai bentuk kekhawatiran Socrates setelah kematiannya.

Sumber :

Aljazeera - The Arab Spring is not dead

Aljazeera - Ten years after the Arab Spring (The Listening Post) (YouTube) 

DW News - The Biggest Electoral Year in History: Will Democracy Survive 2024? (YouTube)

Foreignpolicy.com -Elections to Watch in 2024

Lemonde.fr - Putin Overwhelmingly Wins Russian Presidential Election with No Genuine Competition

The School of Live - Why Socrates Hates Democracy (YouTube)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun