Salah satunya negara Tunisia sebagai pencetus Arab Spring dari dua tahun terakhir kembali mengalami konfrontasi antar masyarakat terhadap rezim yang dipimipin Presiden Kais Saeid.
Bukan tidak mungkin bahwa gejolak yang masih terjadi di Libya dan Suriah selama lebih dari sepuluh tahun kembali terulang atas kesalahpahaman terhadap demokrasi yang diterapkan dikawasan terkait benar-benar diterapkan.
Sistem demokrasi di Tunisia belum tentu dianggap gagal, kemungkinan mengalami kondisi yang serupa dengan negeri tercinta ini dalam segi birokrasi.
Secara harfiah, demokrasi bukan jaminan sebagai standar suatu negara yang selama ini kita banggakan justru artikel yang disebut merupakan resiko suatu negara bagi menjalankan demokrasi sepenuhnya apabila dikaitkan dengan demagogi sebagai bentuk kekhawatiran Socrates setelah kematiannya.
Sumber :
Aljazeera -Â The Arab Spring is not dead
Aljazeera - Ten years after the Arab Spring (The Listening Post) (YouTube)Â
DW News - The Biggest Electoral Year in History: Will Democracy Survive 2024? (YouTube)
Foreignpolicy.com -Elections to Watch in 2024
Lemonde.fr - Putin Overwhelmingly Wins Russian Presidential Election with No Genuine Competition
The School of Live - Why Socrates Hates Democracy (YouTube)