Mohon tunggu...
Kamaruddin Azis
Kamaruddin Azis Mohon Tunggu... Konsultan - Profil

Lahir di pesisir Galesong, Kab. Takalar, Sulsel. Blogger. Menyukai perjalanan ke wilayah pesisir dan pulau-pulau. Pernah kerja di Selayar, Luwu, Aceh, Nias. Mengisi blog pribadinya http://www.denun89.wordpress.com Dapat dihubungi di email, daeng.nuntung@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mereka Dampak CCDP dengan Bertanya Faktual

23 November 2017   00:14 Diperbarui: 23 November 2017   00:25 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tren tabungan kelompok masyarakat (foto: Kamaruddin Azis)

"Kapan kelompok ini mulai aktif? Berapa nilai bantuan CCDP?" tanyaku kala itu.

"UKM Sinar Lae-Lae dapat bantuan di tahun 2016, nilai totalnya 35 juta. Kami mulai aktif sejak Maret 2016." Kata Erni.

"Uangnya digunakan untuk beli apa?" lanjutku.

"Uang itu digunakan untuk beli wajan, mixer, blender, panci. Uangnya ditransfer ke rekening, kelompok sendiri yang pergi ke toko," jawab Erni tangkas saat dijumpai di wahana usaha sekaligus booth produk pengolahan warga Lae-Lae di sisi utara pulau, pada beberapa waktu lalu.

"Apa alasan yang membuat yakin Erni dengan usaha ini?" tanyaku lagi.

 "Karena Lae-lae dekat dengan pusat Kota Makassar, banyak pula pengunjung yang datang ke sini, pasti mereka mau beli ole-ole khas Lae-lae," jawabnya ringkas.

Dermaga harapan di Lantebung (foto: Kamaruddin Azis)
Dermaga harapan di Lantebung (foto: Kamaruddin Azis)
Sementara itu, di atas Pondok Informasi Pulau Lae-Lae yang dibangun oleh warga atas bantuan CCDP-IFAD Kota Makassar, Daeng Bella, anggota kelompok nelayan setempat bercerita kepada penulis, kepada Stevens Jonkheere dan Candra Samekto dari IFAD Jakarta.

Daeng Bella bercerita bahwa sejak mendapat bantuan dari CCDP-IFAD dia semakin antusias ke laut menangkap ikan. Apalagi sejak tingginya permintaan ikan dari lokasi-lokasi wisata seperti Gusunga dan Pulau Samalona.

"Ikannya dijual ke mana?" tanyaku.

"Kelompok kami menjual ikan ke Baba Atong, Baba Titi, Jerry, atau turis wisata di Gusung," kata Bella. Selain itu, jika ikan melimpah, mereka menjualnya ke Lelong Rajawali atau Pannampu atau Paotere.

Mewakili nelayan Lae-Lae, Bella merasa bahwa dia harus menyampaikan dampak reklamasi di sekitar Losari dan Tanjung Bunga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun