Mohon tunggu...
Kamaruddin Azis
Kamaruddin Azis Mohon Tunggu... Konsultan - Profil

Lahir di pesisir Galesong, Kab. Takalar, Sulsel. Blogger. Menyukai perjalanan ke wilayah pesisir dan pulau-pulau. Pernah kerja di Selayar, Luwu, Aceh, Nias. Mengisi blog pribadinya http://www.denun89.wordpress.com Dapat dihubungi di email, daeng.nuntung@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

CCDP-IFAD dan Pengakuan dari Pesisir Lombok Barat

19 November 2017   23:41 Diperbarui: 20 November 2017   00:10 1317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana produksi tortilla di Sasak Maiq (foto: Kamaruddin Azis)

"Kami datang dari Bima, sedang kuliah di Mataram. Tahu lokasi ini dari Facebook. Senang juga," kata Widaris yang mengaku berasal dari Kampung Monta, Bima. Widaris tidak sendiri, dia datang bersama Yati yang merupakan asal Lombok Timur, ada pula Reni dari Monta, Rini dari Kota Bima. Mereka teman kuliah di semester 3 jurusan Sastra Indonesia.

"Saya sudah dua kali ke sini," kata Widaris. Mereka tertarik datang karena dianggap sangat bagus untuk foto-foto.

"Kami sudah foto-foto, sudah ambil foto. Hari ini nggak kuliah, kampus kami jaraknya sekitar 10 kilometer dari sini, naik motor," kata Widaris, mahasiswi Universitas Muhammadiyah Mataram.

"Untuk masuk ke sini kami bayar 2 ribu, untuk parkir saja," sebut Widaris. Tidak lupa mereka mengingatkan bahwa jalan menuju lokasi ini sangat sempit sehingga perlu perluasan.

"Kulinernya belum banyak, jadi masih perlu pengembangan," katanya.

Mereka yang menikmati fasilitasi bantuan CCDP di Lembar Selatan (foto: Kamaruddin Azis)
Mereka yang menikmati fasilitasi bantuan CCDP di Lembar Selatan (foto: Kamaruddin Azis)
Lokasi wisata ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Desa Lembar Selatan dan CCDP. Sebagian sarana prasarana dibangun dengan menggunakan dana desa sebagian lainnya dengan dana proyek CCDP. Secara perlahan Pemerintah Desa mempersiapkan tata kelola termasuk memastikan ketersediaan dana untuk perawatan dan pengaturannya.

***

Berdirinya pusat wisata tracking mangorve di Lembar Selatan tersebut memberikan manfaat bagi warga sekitar untuk ikut berusaha misalnya dengan membuka kedai. Seperti yang dilakukan oleh perempuan Alfiah, 35 tahun.

Dia mengaku bahwa dengan adanya lokasi ini dia bisa berjualan meski masih yang skala kecil. "Belum ada menu makanan seperti nasi atau ikan bakar," katanya.

"Hanya seperti ini, cemilan, kopi atau teh. Belum ada makanan besar," tambah perempuan beranak 1 dan berjarak dengan suaminya yang merantau ke Jawa untuk kerja.

"Sudah setahun ke Jakarta, selalu nelpon. Suami kerja di hotel," kata istri Junaidi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun