Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Indah Hari Ini, Tak Seindah Hari Kemarin. Nasib Indah Harini, Nasabah yang Terjebak Permainan Bank

21 Desember 2021   17:43 Diperbarui: 21 Desember 2021   17:48 1049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Pixabay

Indah Hari Ini, Tak Seindah Hari Kemarin. Nasib Indah Harini, Nasabah yang Terjebak Permainan Bank

Oleh : Nur Terbit

***

Mendengar cerita dan membaca berita nasib seorang nasabah yang "digugat" oleh bank tempat menabung, jadi trenyuh dan tiba-tiba saya mengelus dada.

Misalnya, salah satu kasus yang lagi viral sekarang ini. Ya, nasib Indah Harini, salah seorang nasabah bank plat merah. Dia jadi korban oleh permainan oknum pegawai bank. Maka seperti judul tulisan saya ini : "Indah Hari Ini, Tak Seindah Hari Kemarin. Itulah Nasib Indah Harini Nasabah, Korban Permainan Bank".

Betapa tidak, dengan kasus yang menimpa Indah Harini ini, mungkin kakek-nenek dan paman saya yang "kolot" dan "gaptek" di kampung sana, sudah bisa berdamai dengan semua urusannya dengan bank. Saat sekarang. Atau bisa juga justeru sebaliknya. Semakin takut berurusan dengan bank.

Ingatan saya kembali ke masa lalu, kepada kebiasaan kakek-nenek, paman, di kampung yang sumpah: tidak terbiasa berurusan dengan bank. Jelasnya, mereka "buta bank".

Coba saja. Untuk urusan bank seperti transaksi, menyimpan uang dan sebagainya, masih memakai cara lama: uang disimpan di bawah bantal, atau kasur.

Bisa juga berupa wadah celengan yang sengaja di tempatkan secara tersembunyi. Ibu mertua saya, malah menyimpan uangnya di dalam kaleng biskuit, lalu dititipkan di kandang bebek piarannya hehe...

Atau ada yang lebih ribet, uang dimasukkan ke dalam kaleng biskuit Khong Guan, lalu disimpan di bawah tempat tidur. Atau bisa juga menyimpan di tiang rumah. Tiangnya dari batang bambu yang berdiri tegak. Ujung atas dilobangi untuk memasukkan uang.

Ketika mereka ingin mengambil kembali uang tabungan tadi, tentu setelah merasa kalau isi tabungan sudah banyak. Ya tinggal batang bambunya dibobok. Atau kaleng biskuitnya "dibedah" biar isinya (uang) bisa dikeluarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun