Mohon tunggu...
Dadan Mardani
Dadan Mardani Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan

Pendidikan adalah kunci menuju masa depan yang cerah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teknologi dalam Pendidikan Karakter: Peluang dan Tantangan di Era Digital

26 Januari 2025   21:10 Diperbarui: 26 Januari 2025   21:10 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teknologi dalam Pendidikan Karakter: Peluang dan Tantangan di Era Digital

Memahami Peran Teknologi dalam Pembentukan Karakter Generasi Muda di Tengah Perubahan Global
________________________________________

Pendahuluan

Dalam era globalisasi dan digitalisasi yang semakin maju, teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari cara kita bekerja, berkomunikasi, hingga belajar, teknologi memberikan kemudahan dan fleksibilitas yang belum pernah ada sebelumnya. Dalam dunia pendidikan, teknologi tidak hanya menjadi alat bantu pembelajaran, tetapi juga menawarkan peluang untuk mendukung pembentukan karakter siswa (UNESCO, 2019).

Namun, keberadaan teknologi juga membawa tantangan besar. Di satu sisi, teknologi dapat mendukung pendidikan karakter melalui berbagai platform digital yang interaktif dan menarik. Di sisi lain, penggunaan teknologi yang tidak terkontrol dapat menimbulkan dampak negatif, seperti ketergantungan atau paparan konten yang tidak mendidik. Artikel ini membahas bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mendukung pendidikan karakter dan memberikan solusi untuk memanfaatkan teknologi secara optimal.
________________________________________

Pendidikan Karakter: Fondasi di Era Digital

Pendidikan karakter adalah upaya sistematis untuk menanamkan nilai-nilai moral, sosial, dan emosional dalam diri siswa. Nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, toleransi, dan empati menjadi dasar dalam membentuk individu yang berintegritas (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2020).

Di era digital, pendidikan karakter semakin relevan karena siswa tidak hanya berinteraksi secara langsung, tetapi juga di dunia maya. Pendidikan karakter dalam konteks ini juga mempersiapkan siswa untuk menjadi warga digital yang bertanggung jawab. Sayangnya, tantangan seperti penyebaran informasi yang tidak akurat dan meningkatnya individualisme sering kali menghambat pencapaian tujuan pendidikan karakter (Selwyn, 2016).
________________________________________

Dampak Positif Teknologi terhadap Pendidikan Karakter

Teknologi memberikan banyak peluang untuk mendukung pembentukan karakter siswa jika dimanfaatkan dengan baik. Beberapa dampak positifnya meliputi:

1. Pembelajaran Interaktif dan Menarik

Aplikasi pembelajaran berbasis nilai, seperti Kahoot! atau Quizizz, memungkinkan siswa untuk belajar dengan cara yang menyenangkan sambil memperkuat nilai-nilai kerja sama dan tanggung jawab (Selwyn, 2016).

2. Penggunaan Virtual Reality (VR) untuk Mengembangkan Empati

Melalui teknologi VR, siswa dapat "merasakan" situasi yang dialami oleh orang lain, seperti hidup dalam kemiskinan atau menghadapi bencana alam. Hal ini membantu mereka mengembangkan empati dan kepedulian sosial (UNESCO, 2019).

3. Penyebaran Pesan Positif melalui Media Sosial

Platform seperti Instagram atau TikTok dapat digunakan untuk menyebarkan kampanye positif, seperti anti-cyberbullying, pentingnya kerja sama, atau menghormati perbedaan (UNICEF, 2021).

4. Akses ke Informasi Global

Siswa dapat mempelajari berbagai nilai budaya dan moral dari berbagai belahan dunia melalui internet, yang dapat memperkaya perspektif mereka (Selwyn, 2016).
________________________________________

Dampak Negatif Teknologi terhadap Pendidikan Karakter

Namun, penggunaan teknologi yang tidak terkontrol juga dapat memengaruhi pembentukan karakter siswa secara negatif. Beberapa dampaknya adalah:

1. Ketergantungan pada Teknologi

Penggunaan gawai yang berlebihan dapat mengurangi interaksi sosial langsung, yang penting untuk pengembangan keterampilan komunikasi dan empati (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2020).

2.Paparan Konten Negatif

Internet memungkinkan akses ke konten yang tidak sesuai untuk usia anak, seperti kekerasan, ujaran kebencian, atau konten pornografi (UNICEF, 2021).

3. Cyberbullying dan Kehilangan Rasa Hormat

Anak-anak sering kali tidak menyadari dampak dari komentar negatif yang mereka tulis di media sosial, yang dapat merusak karakter mereka maupun orang lain (UNICEF, 2021).

4. Peningkatan Individualisme

Terlalu banyak waktu di dunia maya dapat membuat siswa kurang peduli terhadap lingkungan sosial di sekitar mereka (Selwyn, 2016).
________________________________________

Strategi Optimalisasi Teknologi untuk Pendidikan Karakter

Untuk memastikan teknologi dapat mendukung pendidikan karakter, perlu adanya strategi yang terintegrasi. Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah:

1. Peran Guru dan Orang Tua

Guru dan orang tua perlu berkolaborasi dalam memantau penggunaan teknologi siswa. Edukasi tentang penggunaan internet yang bertanggung jawab juga penting untuk diberikan sejak dini (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2020).

2. Pengembangan Aplikasi Berbasis Nilai

Pengembang teknologi dapat menciptakan aplikasi yang fokus pada pembelajaran karakter, seperti permainan edukatif yang mengajarkan kerja sama, toleransi, atau etika (Selwyn, 2016).

3. Regulasi Konten Digital

Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu bekerja sama untuk memastikan konten digital yang tersedia aman dan sesuai untuk siswa (UNICEF, 2021).

4. Mengintegrasikan Teknologi dalam Kurikulum Pendidikan Karakter

Misalnya, dengan mengadakan diskusi kelas tentang etika penggunaan media sosial atau simulasi menggunakan teknologi untuk memecahkan masalah sosial (UNESCO, 2019).
________________________________________

Studi Kasus: Implementasi Teknologi dalam Pendidikan Karakter

Beberapa sekolah di Indonesia telah memanfaatkan teknologi untuk mendukung pendidikan karakter. Sebagai contoh:

1. Penggunaan Aplikasi Pendidikan Karakter

Sekolah-sekolah telah menggunakan aplikasi seperti Ruang Guru atau Google Classroom untuk mengintegrasikan nilai-nilai moral dalam pembelajaran daring (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2020).

2. Kampanye Anti-Cyberbullying

Beberapa sekolah mengadakan kampanye melalui media sosial untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya menghormati orang lain di dunia maya (UNICEF, 2021).

3. VR untuk Belajar Empati

Teknologi VR mulai digunakan di beberapa negara untuk mensimulasikan pengalaman hidup yang berbeda, seperti menjadi sukarelawan atau membantu korban bencana (UNESCO, 2019).
________________________________________

Kesimpulan

Teknologi menawarkan peluang besar untuk mendukung pendidikan karakter, mulai dari pembelajaran interaktif hingga pengembangan empati melalui teknologi canggih. Namun, teknologi juga memiliki potensi untuk menimbulkan dampak negatif jika tidak digunakan secara bijak.

Oleh karena itu, sinergi antara guru, orang tua, siswa, pengembang teknologi, dan pemerintah sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung pembentukan karakter generasi muda. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa teknologi menjadi alat yang memperkuat nilai-nilai moral dan etika, bukan sebaliknya.
________________________________________

Referensi

1. UNESCO. (2019). The Futures of Education: Learning to Become. Diakses dari https://en.unesco.org/futuresofeducation

2. Selwyn, N. (2016). Education and Technology: Key Issues and Debates. New York: Routledge.

3. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2020). Panduan Pendidikan Karakter di Era Digital. Diakses dari https://kemdikbud.go.id

4. UNICEF. (2021). Cyberbullying: What is it and How to Stop It. Diakses dari https://www.unicef.org

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun