3. VR untuk Belajar Empati
Teknologi VR mulai digunakan di beberapa negara untuk mensimulasikan pengalaman hidup yang berbeda, seperti menjadi sukarelawan atau membantu korban bencana (UNESCO, 2019).
________________________________________
Kesimpulan
Teknologi menawarkan peluang besar untuk mendukung pendidikan karakter, mulai dari pembelajaran interaktif hingga pengembangan empati melalui teknologi canggih. Namun, teknologi juga memiliki potensi untuk menimbulkan dampak negatif jika tidak digunakan secara bijak.
Oleh karena itu, sinergi antara guru, orang tua, siswa, pengembang teknologi, dan pemerintah sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung pembentukan karakter generasi muda. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa teknologi menjadi alat yang memperkuat nilai-nilai moral dan etika, bukan sebaliknya.
________________________________________
Referensi
1. UNESCO. (2019). The Futures of Education: Learning to Become. Diakses dari https://en.unesco.org/futuresofeducation
2. Selwyn, N. (2016). Education and Technology: Key Issues and Debates. New York: Routledge.
3. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2020). Panduan Pendidikan Karakter di Era Digital. Diakses dari https://kemdikbud.go.id
4. UNICEF. (2021). Cyberbullying: What is it and How to Stop It. Diakses dari https://www.unicef.org
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI