5. Menghindari Sikap Arogan dan Sombong
  Pemimpin yang baik harus bisa menghindari sikap arogan (aja dumeh) dan tidak mudah terpesona oleh kekuasaan. Dalam kepemimpinan Jawa, ada ungkapan bisa rumangsa, ojo rumangsa bisa—yang berarti bahwa seorang pemimpin harus selalu bisa merasakan dan memahami keadaan rakyatnya, bukan hanya merasa diri paling bisa dan berkuasa. Sikap rendah hati ini penting dalam menjaga hubungan baik dengan masyarakat.
Kesimpulan
Kepemimpinan ala Ranggawarsita menawarkan pandangan yang mendalam dan komprehensif tentang bagaimana seorang pemimpin seharusnya bersikap dan bertindak. Melalui karya-karyanya, terutama Serat Paramayoga, Ranggawarsita menekankan bahwa kepemimpinan adalah tanggung jawab moral dan spiritual, bukan hanya tentang kekuasaan.Â
Pemimpin yang ideal adalah mereka yang mampu menjaga keseimbangan antara tugas, etika, dan spiritualitas.Di dunia yang semakin kompleks ini, diskursus kepemimpinan Ranggawarsita menjadi relevan untuk menghadapi tantangan sosial, politik, dan lingkungan. Nilai-nilai seperti hamemayu hayuning bawana, eling lan waspada, dan aja dumeh harus menjadi pedoman bagi para pemimpin modern agar dapat menciptakan dunia yang lebih adil, harmonis, dan lestari.