Mohon tunggu...
CYNDI AGUSTINA 111211209
CYNDI AGUSTINA 111211209 Mohon Tunggu... Model - Mahasiswa

Cyndi Agustina Universitas Dian Nusantara NIM 111211209 Jurusan Manajemen Bisnis Fakultas Ekonomi Bisnis Mata kuliah Leadership Nama dosen: Prof. Dr. Apollo Daito, M. Si. Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Kepemimpinan Ranggawarsita

1 Oktober 2024   01:12 Diperbarui: 1 Oktober 2024   01:12 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


4. Hananta (menata): 

Mampu mengatur dan menata kehidupan sosial serta alam sekitar.


5. Hamengkoni(memberi pamong): 

Menjadi pengayom dan pelindung bagi rakyatnya.

Selain itu, prinsip kepemimpinan dalam budaya Jawa selalu berkaitan dengan konsep spiritualitas dan etika. Seorang pemimpin harus mampu menjalankan sembah raga (penghormatan fisik), sembah cipta (pengendalian pikiran), sembah jiwa (penguatan spiritual), dan sembah rasa (pengendalian rasa). Keempat sembah ini adalah dasar bagi seorang pemimpin untuk menjaga keseimbangan antara dirinya, rakyatnya, dan alam.

 Pentingnya Kepemimpinan Berdasarkan Nilai-Nilai Ranggawarsita

Konsep kepemimpinan yang diajarkan oleh Ranggawarsita relevan tidak hanya dalam konteks tradisional Jawa, tetapi juga dalam kepemimpinan modern. Pada dasarnya, nilai-nilai yang diusung oleh Ranggawarsita mencerminkan pentingnya integritas, tanggung jawab moral, dan etika dalam menjalankan kekuasaan.

 - Mengapa Konsep Ini Relevan?

   Dalam konteks modern, kepemimpinan sering kali diidentikkan dengan kekuasaan politik, pengaruh ekonomi, atau kemampuan untuk mengendalikan organisasi. Namun, konsep kepemimpinan Ranggawarsita menawarkan perspektif yang berbeda. Kepemimpinan yang ideal bukanlah tentang mengumpulkan kekuasaan, melainkan tentang melayani dan mengayomi. 

Hal ini sangat relevan dalam menghadapi krisis kepemimpinan di banyak negara di mana korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan merajalela. Nilai-nilai seperti aja dumeh (jangan semena-mena), eling lan waspada (selalu ingat dan waspada), dan manjing ajur ajer (melebur dengan tulus dalam masyarakat) menekankan pentingnya etika dan kejujuran dalam kepemimpinan.

-  Pentingnya Tanggung Jawab Sosial dan Ekologis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun