Rationing tidak hanya merugikan pelanggan, namun juga ATB. Saat ATB harus mengurangi produksi, otomatis sales turun. Kebijakan ini bukan pilihan yang populer, tetapi terpaksa harus dilakukan. Air baku merupakan hal utama. Siapapun pengelola air minum, tidak akan bisa menyelesaikan masalah penyediaan air bersih bila air bakunya tidak tersedia.
Meski tidak bisa dipastikan kapan terjadi, Elnino pasti berulang. Entah itu 15 tahun lagi, 18 tahun seperti jeda El Nino 1997 ke 2015, atau 20 tahun kemudian. Oleh karena itu, siapapun nanti yang mengelola air di Batam sesudah konsesi ATB berakhir di 2020, harus perusahaan air yang sama efisien atau lebih efisien dari ATB.
Tingkat kebocoran air ATB sudah sangat efisein. Bila tingkat kebocoran air ATB tidak serendah ini atau sama dengan rata-rata tingkat kebocoran air nasional, maka saat El Nino terjadi seperti saat ini – penggiliran air mungkin sudah dilakukan kepada seluruh pelanggan ATB karena banyak air yang sudah terbuang sebelum sampai ke pelanggan. (*)
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H