Mohon tunggu...
Chris D.a
Chris D.a Mohon Tunggu... -

Just an ordinary man. Hard-worker, husband, father

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

(Cerpen) Uban

30 Juni 2015   11:44 Diperbarui: 30 Juni 2015   11:44 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            “Ma.. Ubanmu 1 atau 1000, aku tetap mencintaimu.”

            Aku tahu ucapanku tak ubahnya kata-kata gombal para ABG seumuran anak gadisku ketika merayu calon pacarnya. Tapi sungguh, aku tak bisa menemukan kata-kata lain yang bisa mewakili perasaanku padanya.

            “Gombal..,” bibirnya mencebik lucu.

            Kucium rambutnya yang katanya beruban makin banyak. Wanginya tetap sama. Wangi yang kusuka dan selalu membuatku tergila-gila. Kalau saja tak kuingat harus secepatnya bersiap berangkat ke kantor, sudah kusosor dia tanpa ampun.

 

__________

 

3.

            Lalu mendadak saja sore itu aku kehilangan semuanya. Marina-ku yang sederhana dengan hiasan uban di sela-sela rambut hitamnya. Ia – yang punya kantor sendiri dan selalu pulang lebih dulu daripada aku – menyambutku dengan paras yang lain.

            Bila biasanya wajahnya hanya tersaput bedak dan lipstik tipis, kali ini aku melihat bayangan pipinya yang merona lebih merah, warna bibir yang lebih cerah, alis yang tertata lebih rapi. Bila biasanya ia hanya memakai pakaian rumah yang sederhana, kali ini ia mengenakan busana yang lebih rapi. Bila biasanya rambutnya hanya dikuncir kuda, kali ini kulihat sedikit lebih tertata, dan.. tanpa sedikit pun semburat uban di sela-sela rambutnya.

            “Mau pergi?” tanyaku sembari membalas ciumannya di pipiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun