Dan kedua hal ini benangnya satu: ANAK TIDAK MEMILIKI JATI DIRI. Dan ketika seorang manusia tidak memiliki jati diri, dia akan selalu merasa tersesat, tidak peduli ada anda yang selalu membisiki langkah-langkahnya.
Mencegah anak mengambil keputusan buruk, berarti mencegah mereka mengalami hal yang buruk. Ketika seseorang tidak pernah mengalami hal buruk, maka mereka tidak akan pernah menghargai hal yang baik. Ketika mereka tidak dapat menghargai hal yang baik, maka mereka tidak akan menjadi manusia yang baik pula.
Kembali ke premis di atas, karena tidak semua anak bisa belajar dari kasih. TERUTAMA, anak-anak yang lahir dan tumbuh di keluarga yang tidak memiliki kasih. Karena satu bahasa yang mereka pahami adalah belajar melalui trauma.
Dibutuhkan proses panjang untuk mengolah trauma menjadi kasih. Dibutuhkan proses panjang untuk memahami bahwa harga diri itu berbeda dengan nilai diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H