Mohon tunggu...
Pecandu Sastra
Pecandu Sastra Mohon Tunggu... Penulis - Blogger dan Penulis

Blue | Read | Black Coffee | Social and Humanity | DSF7296 | pecandusastra96 | Ungkapkan Kebenaran Meski itu Sakit

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kabar Duka Pagi Ini

10 Juni 2024   06:35 Diperbarui: 10 Juni 2024   10:40 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pintaku pada Tuhan dalam hati, sembari menyeka air mata

Netraku masih malu untuk berkata jujur, takut disangka lemah hanya sebab rindu sahaja

Lalu doa ku tutup dengan Al Fatihah

Tuhan terdiam sejenak, lalu mengaminkan

Ia beri jawaban setelah beberapa waktu doa terjeda, tak lagi terdengar oleh-Nya

Rindu kini telah usai, bersama tenggelamnya senja di pelupuk netra

Namun, doaku tak pernah usai, hingga Al-Jaami' mempersatukan dalam surga-Nya

Jalan kita semakin lenyap

Antara kehidupan dan kematian Tuhan menyelesaikan

Cerita kini usai

Namun cinta dan kasih sayang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun