Mohon tunggu...
Pecandu Sastra
Pecandu Sastra Mohon Tunggu... Penulis - Blogger dan Penulis

Blue | Read | Black Coffee | Social and Humanity | DSF7296 | pecandusastra96 | Ungkapkan Kebenaran Meski itu Sakit

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kabar Duka Pagi Ini

10 Juni 2024   06:35 Diperbarui: 10 Juni 2024   10:40 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Innalillahi wainna ilaihi roji'un

Bibir terbata,

Mengeja huruf demi huruf nama tertera

Papa berpulang

Semoga tenang dalam pelukan sang Tuhan Yang Maha

Bandar Jaya-Way Kanan, November 2020

       Baca juga: Memaknai Pulang Dalam Novel 'Pulang' Tere Liye

Jawaban Duka atas Doa

Pada Tuhan aku berdoa, seraya menengadahkan tangan

Dalam doa tersampaikan, setelah pandemi usai rinduku turut selesai

"Ya Allah, rindu. Adakah waktu untuk bertemu setelah pandemi berlalu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun