Mohon tunggu...
Pecandu Sastra
Pecandu Sastra Mohon Tunggu... Penulis - Blogger dan Penulis

Blue | Read | Black Coffee | Social and Humanity | DSF7296 | pecandusastra96 | Ungkapkan Kebenaran Meski itu Sakit

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kabar Duka Pagi Ini

10 Juni 2024   06:35 Diperbarui: 10 Juni 2024   10:40 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabar duka pagi ini merupakan rangkaian puisi luka yang ditulis oleh Disisi Saidi Fatah atas peristiwa yang menerpa. Kabar yang datang pagi itu secara tiba-tiba menyesakkan dada, merenggut kedamaian, dan menghakimi air mata.

Larik dalam bait-bait merupakan sesuatu yang tidak pernah bisa diucapkan. Lidah kelu seakan beku tak mampu mengeja huruf demi hurufnya.

Kabar Duka Pagi ini

Lama sudah tak bersua, tidak juga saling mengabari

Dua malam lalu secara berturut-turut kita bertemu, melepas rindu dalam kembang mimpi

Seraya menyeka air mata, aku berdoa

Semoga Tuhan menjaga kita dalam baik-baik saja

Tiba-tiba, kabar datang tersampaikan melalui pesawat telepon

Duka tentangmu menyelimuti pagi ini

Bagai petir menyambar seisi hati, menghantam penjuru negeri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun