"Bangun... bangun... kita sudah sampai di parapat." Ucok membangunkan ku sembari menunjuk ke arah danau yang begitu luas dihiasi terangnya lampu di pesisir pantai yang mencoba mengusir gelapnya malam. "itulah danau toba, danau yang tercipta karena legenda si Toba yang menikahi perempuan cantik jelmaan ikan yang didapatnya saat memancing." Lanjutnya sambil tertawa kecil.
Aku juga hanya tersenyum mendengar ucapannya, meskipun secara ilmiah aku mengetahui penyebab terciptanya danau toba ini adalah letusan gunung toba sekitar 100.000 tahun lalu dan diyakini oleh beberapa ilmuwan Amerika letusan itu menghancurkan populasi manusia, yang pada saat itu hanya meninggalkan 10.000 manusia.Â
Namun cerita rakyat sebagai culture lisan dari masyarakat setempat tentunya harus dihargai sebagai bagian dari warisan budaya.
Satu jam setelah melintasi danau toba, akhirnya kami sampai di desa tempat ucok tumbuh dewasa sebelum akhirnya menuju kota berisik untuk mencari ilmu.Â
Desa ini begitu indah, udaranya memanjakan dada, suasananya memanjakan mata, sunyi tapi tak terasa sepi, dingin tapi terasa hangat.
Saat menikmati indahnya desa, aku melihat sebuah cahaya terang di sudut desa, terlihat ramai orang. Sejenak aku berpikir, apa yang dilakukan orang-orang desa malam-malam begini?. Aku bertanya kepada ucok untuk menjawab rasa penasaranku.
"Itu apa?" sambil menunjuk ke arah tempat tersebut
"Itu namanya lapo tuak, tempat yang fungsinya cukup sentral di setiap desa yang ada di Toba. Nanti aku akan ajak kamu kesana, biar kamu lihat sendiri betapa luasnya ruangan sempit itu."
Setelah selesai mandi, makan dan sedikit mengobrol dengan keluarga ucok, akupun diajak ke lapo tuak. Benar kata ucok, tempatnya kecil dan tergolong sempit untuk orang sebanyak itu.Â
Lapo itu terlihat seperti warung kecil yang dindingnya hanya dipasang setinggi 1 meter, kemudian disusun beberapa meja dan kursi secara berjajar. Yang disuguhkan disana hanya tuak, minuman yang mirip susu putih yang diambil dari enau. Kata ucok itu adalah minuman tradisional batak, orang juga kerap menyebutnya susu batak.
"orang batak biasanya berlatih debat disini, dan kalau kamu ingin menonton konser gratis, disinilah tempatnya." Jelas ucok kepadaku