"Lalu?"Â
"Yaaa ... aku takut."
Ika pindah duduk ke sampingku, matanya berkabut menatap lurus. "Yang penting kamu sudah di sini."
"Aku sekarang pengangguran."
Ika tersenyum tipis, "tidak apa-apa, mama sanggup kasih kamu makan."
"Makan aja? Jajannya gimana? kuota internet gimana?"
"Boleh, tapi kamu bantuin mama bikin jamu."
Aku terbahak. Ika tertawa. Tidak ada yang perlu kutakutkan lagi. Aku masih punya waktu dan Ika.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!