Pada 2017 Proklim Sunter Jaya meraih penghargaan terbaik kedua nasional KBA tahun 2017. Salah satu penilaiannya adalah pilar kesehatan. RW 01 Sunter Jaya telah melaksanakan pendampingan lansia, pendampingan anak di bawah umur, dan pengobatan gratis Astra.
Lingkungan yang hijau dan bersih merupakan aset warga menghirup oksigen lebih banyak. Pola hidup, pola konsumsi terutama tanaman herbal, dan kondisi lingkungan menjadi prioritas untuk warga itu sendiri. Dengan demikian mereka terhindar dari penyakit. "Konsumsi daun hijau membuat tubuh berdaya tahan," kata Sutarno.
Sutarno mengisahkan sejak 2015 dalam setiap pertemuan disajikan bir pletok, agar-agar dari pegagan, agar-agar dari bunga telang, steak lidah buaya, dan urap dari aneka tanaman. Warga sendiri yang membuatnya.
Konsumsi ramah lingkungan tersebut tentu berdampak baik untuk kesehatan. Selain pembiasaan hidup bersih, dilakukan penataan danau oleh pemerintah. Dengan demikian RW 01 Sunter Jaya kini bebas banjir.
Selain itu RW 01 Sunter Jaya direncanakan menjadi kampung wisata ramah anak. Pada hari-hari tertentu dijadwalkan jalan bebas dari kendaraan, fokus untuk lokasi bermain anak. "Sehari-hari gang ini penuh dengan parkir kendaraan," kata Sutarno.
Sutarno memandang, untuk sejahtera tidak perlu menunggu bantuan dari pihak luar. Jika kreativitas dan kesadaran itu tumbuh, sebenarnya potensi lingkungan bisa dimanfaatkan dan dikelola untuk pemberdayaan masyarakat.
Membangun kampung wisata sama halnya dengan  membangun potensi masyarakat beserta kearifan lokal yang ada. Untuk itu diperlukan leader-leader lingkungan di setiap titik.
Pilar Lingkungan
RW 01 Sunter Jaya sebagai kampung proklim mencakup adaptasi dan mitigasi. Adaptasi meliputi penghijauan tanpa lahan, teknik bertanam, dan rumah sehat (memiliki satu komposter, satu kolam ikan, dan satu kebun).
Sementara itu mitigasi meliputi pengolahan sampah dan barang-barang bekas beserta seni kreasi daur ulang. Saat ini RW 01 Sunter Jaya menjadi referensi Kementerian LH sebagai kampung proklim.