Pertama, kita bicara tentang Tokopedia, yang merupakan salah satu raksasa e-commerce Indonesia. Tokopedia adalah contoh klasik perusahaan yang menggunakan cross selling dan upselling dengan sangat efektif.
Ketika kamu masuk dan mulai berbelanja ke Tokopedia, kamu akan melihat bagaimana teknologi machine learning dan mungkin AI Tokopedia merekomendasikan sejumlah produk lain yang mungkin kamu butuhkan atau sukai. Ini adalah contoh dari cross selling.
Selanjutnya, Tokopedia juga menawarkan versi lebih mahal dari produk yang kamu lihat dengan fitur atau kualitas yang lebih baik. Misalnya, jika kamu melihat laptop dengan RAM 8GB, Tokopedia mungkin akan memberikan kesempatan si seller/ merchant untuk menawarkan versi yang sama tetapi dengan RAM 16GB. Ini adalah contoh dari upselling.
Kedua, kita bicara tentang McDonald's, salah satu raksasa makanan cepat saji dunia. Ketika kamu memesan burger di McDonald's, kasir biasanya akan menawarkan untuk menjadikannya set meal dengan menambahkan kentang dan minuman. Ini adalah contoh dari cross selling.
Selanjutnya, McDonald's juga sering menawarkan untuk "meningkatkan ukuran" kentang goreng atau minumanmu dengan biaya tambahan. Ini adalah contoh dari upselling.
Apa yang 'Tidak Boleh' dilakukan dalam Melakukan Cross Selling dan Upselling?
Memanfaatkan teknik cross selling dan upselling bisa sangat menguntungkan dalam bisnis. Namun, penting untuk mengetahui apa yang harus dihindari saat melaksanakannya. Berikut adalah beberapa hal yang 'tidak boleh' dilakukan saat cross selling dan upselling, lengkap dengan contohnya.
#1 Jangan Menawarkan Produk atau Layanan yang Tidak Relevan
Cross selling dan upselling efektif jika produk atau layanan tambahan yang ditawarkan relevan dengan apa yang pelanggan beli atau inginkan. Menawarkan produk atau layanan yang tidak relevan hanya akan membuat pelanggan bingung dan merasa tidak dihargai.
Misalnya, jika seorang pelanggan membeli kamera digital, menawarkan memory card atau tas kamera adalah contoh cross selling yang baik. Namun, menawarkan kopi atau buku mungkin tidak relevan dan bisa menurunkan kepercayaan pelanggan.
Apakah kamu pernah mendengar kehebohan tentang salah satu waralaba fast food yang menawarkan CD lagu sebagai bundling penjualan yang akhirnya menjadi kontroversi di kalangan pelanggannya karena dinilai gak nyambung? itu salah satu contoh cross selling yang mungkin dianggap tidak berhasil dan harus dihindari.