Mohon tunggu...
Clint Perdana
Clint Perdana Mohon Tunggu... Penulis - Just an Ordinary Learner

Menulis sebagai media bertukar pikiran, diskusi dan dakwah modern di tengah luas namun sempitnya dunia ini, mari berbagi!

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mengapa Cross Selling dan Upselling bisa Mengubah Bisnis Anda?

31 Mei 2023   11:40 Diperbarui: 2 Juni 2023   11:15 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (www.wallpaperflare.com)

Pertama, kita bicara tentang Tokopedia, yang merupakan salah satu raksasa e-commerce Indonesia. Tokopedia adalah contoh klasik perusahaan yang menggunakan cross selling dan upselling dengan sangat efektif.

Ketika kamu masuk dan mulai berbelanja ke Tokopedia, kamu akan melihat bagaimana teknologi machine learning dan mungkin AI Tokopedia merekomendasikan sejumlah produk lain yang mungkin kamu butuhkan atau sukai. Ini adalah contoh dari cross selling.

Selanjutnya, Tokopedia juga menawarkan versi lebih mahal dari produk yang kamu lihat dengan fitur atau kualitas yang lebih baik. Misalnya, jika kamu melihat laptop dengan RAM 8GB, Tokopedia mungkin akan memberikan kesempatan si seller/ merchant untuk menawarkan versi yang sama tetapi dengan RAM 16GB. Ini adalah contoh dari upselling.

Kedua, kita bicara tentang McDonald's, salah satu raksasa makanan cepat saji dunia. Ketika kamu memesan burger di McDonald's, kasir biasanya akan menawarkan untuk menjadikannya set meal dengan menambahkan kentang dan minuman. Ini adalah contoh dari cross selling.

Selanjutnya, McDonald's juga sering menawarkan untuk "meningkatkan ukuran" kentang goreng atau minumanmu dengan biaya tambahan. Ini adalah contoh dari upselling.

Apa yang 'Tidak Boleh' dilakukan dalam Melakukan Cross Selling dan Upselling?

Memanfaatkan teknik cross selling dan upselling bisa sangat menguntungkan dalam bisnis. Namun, penting untuk mengetahui apa yang harus dihindari saat melaksanakannya. Berikut adalah beberapa hal yang 'tidak boleh' dilakukan saat cross selling dan upselling, lengkap dengan contohnya.

#1 Jangan Menawarkan Produk atau Layanan yang Tidak Relevan

Cross selling dan upselling efektif jika produk atau layanan tambahan yang ditawarkan relevan dengan apa yang pelanggan beli atau inginkan. Menawarkan produk atau layanan yang tidak relevan hanya akan membuat pelanggan bingung dan merasa tidak dihargai.

Misalnya, jika seorang pelanggan membeli kamera digital, menawarkan memory card atau tas kamera adalah contoh cross selling yang baik. Namun, menawarkan kopi atau buku mungkin tidak relevan dan bisa menurunkan kepercayaan pelanggan.

Apakah kamu pernah mendengar kehebohan tentang salah satu waralaba fast food yang menawarkan CD lagu sebagai bundling penjualan yang akhirnya menjadi kontroversi di kalangan pelanggannya karena dinilai gak nyambung? itu salah satu contoh cross selling yang mungkin dianggap tidak berhasil dan harus dihindari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun