Pemilu, sebagai bentuk demokrasi prosedural, menjadi cermin demokrasi yang harus diselenggarakan secara demokratis. Dalam hal ini, partisipasi mahasiswa, khususnya dari Mahasiswa Statistika 2023 Universitas Mulawarman, terhadap pemilu cukup bervariasi. Mayoritas responden memiliki pemahaman yang memadai tentang pemilu, tetapi ada sebagian responden yang belum sepenuhnya memahami tentang pemilu.Â
Dalam konteks pemilu, pendidikan politik dan akses yang baik terhadap informasi politik menjadi faktor penentu untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap pemilu. Selain itu, analisis terkait pilihan calon presiden oleh mahasiswa Statistika angkatan 2023 menggambarkan ketertarikan untuk memberikan suara mereka terhadap bakal calon nomor urut 2. Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa responden mengubah pilihan suara mereka. Faktor utama yang membuat responden memilih calon bakal presiden dan wakil presiden adalah media sosial.Â
Media sosial memungkinkan pengguna dengan cepat dan mudah berbagi informasi tentang calon presiden. Hal ini dapat mempengaruhi persepsi dan penilaian publik terhadap calon tersebut. Oleh karena itu, pemahaman dan partisipasi mahasiswa dalam pemilu serta peran statistika dalam menganalisis preferensi pemilih menjadi aspek penting dalam memahami dinamika demokrasi di tingkat perguruan tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H