Akses terhadap informasi politik juga penting dalam meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang pemilu. Mahasiswa yang memiliki akses yang baik terhadap informasi politik, seperti melalui media massa, internet, atau sumber-sumber informasi politik lainnya, cenderung memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pemilu. Informasi yang akurat dan terpercaya dapat membantu mereka memahami isu-isu politik yang relevan, posisi calon atau partai politik, dan perbedaan antara platform politik yang berbeda.
Analisi Peluang Capres Terpilih Berdasarkan Pilihan Mahasiswi StatistikaÂ
Statistika adalah ilmu yang mempelajari pengumpulan, analisis, interpretasi, penyajian, dan pengorganisasian data. Ini digunakan untuk mengambil keputusan berdasarkan informasi numerik, dan sering digunakan dalam berbagai bidang seperti ilmu sosial, ilmu politik, ekonomi, dan banyak lagi. Statistika membantu kita memahami pola dan tren dalam data, mengukur ketidakpastian, dan membuat perkiraan berdasarkan informasi yang tersedia. Dengan adanya statistika juga dapat membantu pemerintah dalam menyelesaikan permasalah yang ada dimasyarakat, salah satu fungsi statistika dalam pemerintahan yaitu prediksi hasil pemilihan umum.
 Statistik digunakan untuk menganalisis hasil pemilihan dan melakukan polling pemilih, sehingga dapat meramalkan hasil pemilihan politik. Berdasarkan hasil penelitian yang kami lakukan dengan total 30 responden mahasiswa Statistika angkatan 2023 Universitas Mulawarman dengan menggunakan metode penelitian kuesioner, didaptkan hasil bahwa diantara 3 bakal calon Presiden dan Wakil Presiden yang saat ini mencalonkan diri, sejumlah 83,3% responden menyatakan akan memberikan suranya kepada bakal calon nomor urut 2 (Prabowo Subianto/Gibran Rakabuming Raka),10% responden menyatakan akan memberikan suranya kepada bakal calon nomor urut 3 (Ganjar Pranowo/Mahfud MD), 6,7% responden menyatakan akan memberikan suranya kepada bakal calon nomor urut 1 (Anies Baswedan/Cak Imin).
Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Pilihan Mahasiswa StatistikaÂ
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pemilu 2024. Jumlahnya mencapai 204.807.222 pemilih. Melansir dari Republika, berdasarkan hasil rekapitulasi DPT, mayoritas pemilih Pemilu 2024 didominasi dari kelompok generasi Z dan milenial . Pemilih dari generasi Z adalah sebanyak 46.800.161 pemilih atau sebanyak 22,85% dari total DPT Pemilu 2024. Sebutan generasi Z merujuk pada orang yang lahir mulai 1995 hingga 2000-an.Â
Adapun Mahasiswa Statistika Angkatan 2023 Universitas Mulawarman lahir pada rentang tahun 2003-2006 yang dimana generasi ini masuk dalam golongan generasi Z. Berdasarkan hasil penelitian yang kami lakukan dengan total 30 responden mahasiswa Statistika angkatan 2023 Universitas Mulawarman dengan menggunakan metode penelitian kuesioner, didapatkan hasil bahwa sebanyak 36,8% responden menyatakan alasan mereka memilih bakal calon Presiden dan Wakil Presiden dipengaruhi oleh faktor Media Sosial dan sebanyak 21,1% responden menyatakan alasan mereka memilih bakal calon Presiden dan Wakil Presiden dipengaruhi oleh faktor Lingkungan Sekitar.Â
Dari hasil tersebut diketahui bahwa media sosial lah yang menjadi faktor utama yang mempengaruhi pilihan capres cawapres pada pemilu. Media sosial memungkinkan pengguna untuk dengan cepat dan mudah berbagi informasi tentang calon presiden.
 Hal ini dapat mempengaruhi persepsi dan penilaian publik terhadap calon tersebut. Informasi yang disebarkan melalui media sosial dapat mencakup prestasi, kebijakan, skandal, atau kontroversi yang terkait dengan calon. Kampanye politik menggunakan media sosial juga dapat mempengaruhi pilihan. Mereka dapat menggunakan platform media sosial untuk berinteraksi langsung dengan pemilih, membagikan video kampanye, mengadakan siaran langsung, atau mengorganisir acara politik. Kampanye yang efektif di media sosial dapat membantu calon membangun citra positif dan mendapatkan dukungan.
Kesimpulan
Proses perkuliahan di perguruan tinggi merupakan suatu rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan interaksi antara dosen dan mahasiswa, bertujuan untuk mentransfer pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman dalam bidang studi. Meskipun tujuannya bersifat akademis, namun proses ini tak dapat terhindar dari keterlibatan isu-isu politik, terutama dalam konteks isu pemilu presiden 2024.Â