Mohon tunggu...
Claudius Evan
Claudius Evan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Kompasiana

Hi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kritik Sastra Pragmatik Novel "Merantau ke Deli" Karya Hamka

28 Februari 2022   22:24 Diperbarui: 28 Februari 2022   22:34 2691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

badaman: bungkusan kain  (Hamka, 1939, p. 34)

engku: tuan, orang yang dihormati (Hamka, 1939, p. 43)

"Lai salamat-salamat sajo di jalan?": Apakah baik-baik saja di jalan? (Hamka, 1939, p. 52)

"Si Rapiah lai basuo di Labung?" hlm 53 : Sudah berjumpa si Rapiah di Lebong? (Hamka, 1939, p. 53)

Tungganai: kepala suku yang dituakan dari suatu keluarga yang sepersukuan (Hamka, 1939, p. 58)

taklik: istri yang digantungkan statusnya oleh suami  (Hamka, 1939, p. 62)

khulu:  permintaan cerai yang diajukan istri kepada suaminya  (Hamka, 1939, p. 62)

Anak Pisang: disebutkan terhadap anak saudara laki-laki oleh saudara perempuan. (Hamka, 1939, p. 84)

Bagindo Kayo  (Hamka, 1939, p. 26)

Sutan Panduko  (Hamka, 1939, p. 56)

Dalam novel ini, Hamka juga menggunakan beberapa majas dalam menceritakan alur dan kejadian dan puisi lama berupa pantun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun