Di pulau ini ada jalan raya yang penuh berisi aneka kendaraan. Saya tinggal tak jauh dari pusat kota, di viale Santa Maria Elisabetta.
Teorinya, saya tak perlu berkendaraan dalam pulau ini. Kalau ingin ke pantai, cukup jalan kaki sebab lebar pulau hanya 500 meter. Kecuali ingin melihat lapangan golf dekat bandara kecil di ujung pulau yang tersambung dengan wilayah Alberoni (Malomocco) yang menjadikan pulau ini memanjang sampai 12 km.
Maka kartu (Tessera Venezia Unica)Â yang mereka buatkan, saya gunakan hanya untuk menyebrang ke Venezia atau pulau-pulau lain di laguna. Atau untuk keliling kota Mestre, kota daratnya Venezia.
Dari Lido, saya pindah ke Mestre. Karena masih tetap berurusan dengan Venezia dan Lido, kartu dengan masa berlaku 5 tahun tetap saya pakai untuk naik turun kendaraan umum karena sangat nyaman.
Dari segi harga, pemegang 'tessera' berbeda harga dengan turis sekali pun turis lokal. Sekarang harga tiket vaporetto 1,50 euro sekali jalan, tetapi untuk turis 7,50 euro yang berlaku selama 75 menit.
Perbedaan harga yang menyolok ini hanya untuk vaporetto. Sedangkan bus dan tram, baik turis maupun pemegang 'tessera', harganya sama 1,50 euro sekali jalan.
Bus dan Tram Mestre
Bus dan tram adalah kendaraan andalan harian penduduk Mestre karena lebih nyaman dibanding berkendaraan pribadi.
Contoh yang sangat terasa, ruas jalan dekat centro (pusat kota) umumnya hanya boleh dilewati bus, tram dan pejalan kaki.
Lokasi parkir dibikin agak jauh dan tarifnya lebih mahal daripada tarif parkir umum di tempat biasa. Akhirnya, lebih banyak yang memilih transpor publik sebab tidak perlu berjalan jauh.
Hampir di setiap persimpangan bisa ditemui halte di sepanjang ruas jalan utama Mestre dan Marghera. Biasanya dekat dengan supermarket atau tempat publik lain seperti sekolah, gereja, taman dan bar.