Mohon tunggu...
Claudia Magany
Claudia Magany Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Mantan lifter putri pertama Indonesia, merantau di Italia +15 tahun, pengamat yang suka seni dan kreatif!

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Setelah Diboikot, Saatnya Memikirkan Alternatif Minyak Goreng

20 Maret 2022   06:00 Diperbarui: 20 Maret 2022   12:48 2335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Minyak nabati alternatif (Foto dokpri) 

Sebagai penutup, penonton disuguhkan proses pembuatan minyak sawit dari panen sampai pengolahan. Ada beberapa tahap penyaringan. 

Dalam film dokumenter tersebut, ditayangkan pula ampas-ampas sawit yang berwarna coklat kotor kehitaman. Lalu muncul cuplikan-cuplikan iklan makanan seperti coklat, selai dan sebagainya yang konon katanya mengandung minyak sawit.

Lewat tayangan dokumenter ini, masyarakat seperti digugah untuk ramai-ramai memboikot pemakaian minyak sawit. Ditambah edisi wawancara dengan pakar kesehatan soal efek yang ditimbulkan minyak ini. Wah, propagandanya sangat berhasil untuk menjatuhkan nama Indonesia.

Produsen berbagai produk makanan langsung menyertakan label "Senza Olio di Palma" atau label dengan gambar pohon palma dalam lingkaran yang diberi garis silang di atasnya. Cara ini cukup sakti, sebab konsumen umumnya lebih memilih produk berlabel ini. 

Masalah baru pun bermunculan karena banyak juga produsen nakal yang memberi stempel ini walau dalam komposisi, tetap tertulis kandungan olio di palma dengan ukuran huruf yang sengaja dikecilkan.

Minyak goreng biji-bijian impor dibatasi maksimal 2 botol (Foto dokpri) 
Minyak goreng biji-bijian impor dibatasi maksimal 2 botol (Foto dokpri) 

TERNYATA MINYAK GORENG IKUT LANGKA

Sekitar dua minggu lalu waktu belanja, saya cukup kaget melihat pengumuman bahwa pembeli dibatasi maksimal 2 botol minyak goreng biji-bijian. Heboh juga karena supermarket depan rumah sempat kehabisan stok dalam beberapa hari. Tapi di supermarket lain, persediaan cukup banyak. 

Harganya memang naik 20% sebab sebelum pecah perang Rusia-Ukraina, pemerintah sudah memperingati masyarakat bahwa harga bahan baku akan naik semua.

Lembar-lembar peringatan ini hanya terpampang di deret rak minyak goreng dari bijian yang diimpor. Di rak minyak lainnya seperti zaitun, sesamo (wijen), lino (flaks/rami), canapa (ganja) dan zucca (biji labu kuning) tak ada jumlah pembatasan sebab minyak ini diproduksi dalam negeri.

Minyak nabati alternatif (Foto dokpri) 
Minyak nabati alternatif (Foto dokpri) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun