Mohon tunggu...
Cika
Cika Mohon Tunggu... Tutor - ...

No me gusta estar triste . Pecinta "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" #WARKOP DKI . Suka menjadi pekerja tanpa melewati titik kodrat wanita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Drama Karma Mama

16 April 2020   09:57 Diperbarui: 16 April 2020   16:44 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image : pixabay.com

"Kamar 303, The Stones Hotel."

Dengan penerbangan Jam 06.30 pagi, aku pastikan tiket pesawat sudah di tangan. Masih dua hari lagi dan aku tak perlu repot-repot packing karena di hotel sudah disiapkan baju, sepatu juga pakaian dalamku. Aku hanya bawa koper kosong untuk kuisi pesanan keluargaku.

Kupoles bibir dengan gincu merah cabe, senyum-senyum sendiri di kaca. Walaupun sudah ratusan pelanggan yang mencoba tubuhku, aku tetap pemain lokal yang ketakutan naik pesawat. 

Jangankan naik pesawat, baru membayangkan saja aku sudah muntah-muntah, sudah pusing tujuh keliling dan saat seperti itu aku pasti ingat Gusti Allah, biar aku tidak cepat mati. 

Aku takut kalau ada aku di dalam pesawat, pilot malah terpaku padaku dan lupa setir pesawat lalu pesawatnya jatuh, kemudian nanti di kotak hitam ada data yang terbaca yang berbunyi "ada perempuan bermata bulat, kulit kuning langsat telah membuyarkan konsentrasiku. Turun dari pesawat aku harus menemuinya." Eh tapi isi kotak hitam itu apa dan bagaimana sih bentuknya?".
Gak gak gak...Shinta tertawa sendiri. Eladalaaah kotak hitam itu opo toh ya, kok orang pada ramai membicarakan kotak hitam kalau pesawatne oleng terus hilang.

Ting tong...ting tong.

Langganan yang kedua ratus lima puluh tujuh telah ada di depan pintu apartment Shinta. 

Dua ratus meter dari pintu, Shinta sudah bisa mencium Montblanc Legend yan sangat familiar di hidung Shinta. 

Dengan aroma wangi sandalwood dan tonka bean yang tajam, sangat menimbulkan gairah pada Shinta. Tak heran bila belum sampai tempat tujuan saja, Rudi sudah acak-acakan dibuatnya. Shinta sangat piawai untuk mebuat laki-laki meronta-ronta. Bahkan di balik setir saja bisa membuat laki-laki macam Rudi ketagihan. Tak heran pula kalau bayaran Shinta sangat mahal. Satu kali kencan saja, Shinta bisa bawa pulang paling rendah dua puluh lima juta.

Bahkan Apartement dan seisinya, dibelikan oleh laki-laki macam Rudi lainnya, yang merupakan pemilik tunggal Apartment yang sekarang diisi oleh Shinta. Dengan kamar model studio, isi kamar Shinta termasuk lengkap. Tanpa uang seperakpun, siapa saja yang masuk ke apartment Shinta akan betah berlama-lama. 

Shinta dan teman-temannya tak pernah melewatkan menggosip di dalam jacuzzi klasik yang disiapkan oleh Om Yoseph untuk Shinta. Kamar mandi didesain sedemikian rupa, dilengkapi dengan speaker wireless yang disambungkan ke ruang musik mini, akan membuat betah shinta dan teman-teman menggosip. Bahkan Om Yoseph bisa habiska dua pitcher bir yang dia simpan di sudut jacuzzi hanya untuk menikmati kemolekan tubuh Shinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun