In my eyes I see no one else but you There's no other love like our love And yes, oh yes I'll always want you need me I've waited for you for so long
Lady your love is the only love I need And beside me is where I want you to be Because my love there is something I want you to know You're the love of my life You're my lady
Rindu mematikan player setelah lagu tersebut berakhir. Ia ikut menyandarkan diri di kursi itu.
“Mengapa kau kemari? Susankah yang memintamu?”
“Menunggu satu jawaban darimu.”
“Pernah terpikirkah olehmu, bahwa kau bukan satu-satunya lelaki yang bisa membahagiakannku?”
“Ya tentu, malah kudengar ada beberapa dari mereka, lelaki yang coba kau pacari secara instant.” Tertangkap nada sinis ucapan dari Panji.
“Hey hallo.., lupa ya?dan lelaki satu-satunya yang kupercayai ternyata tak punya cukup nyali!” balas Rindu tak kalah sengit.
“Dan kau menyalahkan aku? Aku? Aku dan aku lagi???”
Rinda tertunduk. Dalam hati Rindu mengakui satu-satunya lelaki yang bisa mengalahkan egonya memang hanya Panji. Rindu merasa dirinya wanita dewasa yang bisa mengatasi semua masalahnya. Rindu wanita yang mandiri dan matang. Apa yang diinginkannya selalu terpenuhi. Kehadiran orang lain yang mencoba mendiktenya terkadang seperti mengusiknya.
“Tapi, bukan berarti kau bisa seenakmu sendiri mempermainkanku, datang dan pergi sesukamu."kata Rindu masih tak kalah sengit.