Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Â Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lingkup Pendidikan: Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai: Meningkatkan motivasi belajar siswa dalam membaca teks berbahasa Inggris  serta penguasaan  kosakata yang baik pada materi Descriptive Text-Things dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantukan media pembelajaran Canva pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 3 Depok.
I. SITUASI
A. Latar Belakang Masalah
Walaupun SMP Negeri 3 Depok terletak dekat dengan ibukota Jakarta, namun motivasi belajar siswa di sekolah masih rendah, terutama dengan adanya sistem zonasi yang mengakomodasi siswa dari berbagai macam latar belakang sehingga kita tidak bisa mendeteksi dini kemampuan setiap siswa. Akibatnya terdapat banyak siswa yang masih sangat rendah motivasi belajar maupun  tingkat pemahaman secara akademik terhadap pelajaran.  Karena hal inilah penulis hendak menumbuhkan semangat dan motivasi belajar bahasa Inggris pada siswa.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah sebagai berikut :
Dalam setiap satuan pendidikan masing-masing memiliki peserta didik dengan karakteristik yang berbeda-beda. Selain itu hal yang paling penting adalah setiap peserta didik memiliki motivasi belajar yang berbeda-beda. Walau demikian setiap guru pasti menginginkan peserta didiknya memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar. Hal ini dapat memudahkan guru untuk membimbing para peserta didik belajar di sekolah, serta mampu meningkatkan hasil belajar di sekolah. Pencapaian dan hasil belajarpun akan lebih maksimal karena peserta didik memiliki dorongan dan inisiatif dari dalam dirinya untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Namun, masih banyak peserta didik yang belum memiliki motivasi dalam belajar, hal itu disebabkan oleh berbagai hal, misalnya:
1. Guru belum menerapkan model pembelajaran yang inovatif
2.Guru belum menerapkan media pembelajaran yang inovatif
3.Peserta didik kurang aktif dalam diskusi
4.Peserta didik malas mengerjakan LKPD
5.Peserta didik kurang fokus dalam pembelajaran
6.Dalam mengungkapkan pendapat peserta didik masih merasa malu
Hal ini merupakan tantangan yang harus diselesaikan oleh seorang guru dengan cara memaksimalkan model pembelajaran yang inovatif dan menggunakan media pembelajaran yang menarik di dalam kelas. Dengan menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning di mana guru menggunakan media Canva yang memuat kegiatan interaktif yang dapat menarik perhatian peserta didik untuk lebih aktif terlibat dalam pembelajaran dan memanfaatkan handphone peserta didik untuk mengerjakan LKPDnya dengan menggunakan live worksheet. Selain itu juga dengan menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning, peserta didik juga lebih interaktif berkolaborasi, bekerjasama dalam kelompoknya.
B. Manfaat Membagikan Praktik Baik
Untuk mencapai keberhasilan dalam proses belajar mengajar dibutuhkan keterampilan dan inovasi dari seorang guru yang mampu merancang dan mengembangkan perangkat pembelajaran yang menarik dengan menggunakan metode dan media yang disesuaikan dengan karakter peserta didik agar peserta didik lebih termotivasi dan aktif dalam proses pembelajaran sehingga memudahkan mereka memahami materi yang disampaikan dan tercapainya tujuan pembelajaran. Berdasarkan Praktek Pengalaman lapangan (PPL) yang telah di lakukan dengan menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantukan media pembelajaran Canva  menunjukan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar peserta didik. Sehingga penulis ingin membagikan informasi ini agar bisa menjadi referensi untuk guru lain dalam mengatasi permasalahan yang sama
karena banyak guru yang mengalami permasalahan seperti penulis.
C. Peran dan Tanggung Jawab
Yang menjadi peran dan tanggung jawab penulis sebagai seorang guru yaitu harus mampu mengamati permasalahan yang terdapat dalam kelas dan berusaha mencari solusi yang tepat dalam mengatasi permasalahan tertentu. Misalnya dengan merancang kegiatan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Di samping itu juga dengan berdiskusi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak sehingga permasalahan yang dihadapi dapat teratasi dengan baik. Sebagai seorang guru, penulis juga bertanggung jawab dalam tercapainya kompetensi peserta didik, sehingga harus merancang RPP, media pembelajaran, LKPD, evaluasi, serta melaksanakan pembelajaran sesuai perangkat yang telah dibuat. Selain itu penulis juga harus banyak mengeksplor dan menerapkan metode maupun model pembelajaran yang bervariasi.
II. TANTANGAN
A. Tantangan untuk Mencapai Tujuan
Yang menjadi tantangan penulis untuk mencapai tujuan tersebut adalah latar belakang siswa jalur zonasi yang notabene berasal dari berbagai macam latar belakang sehingga sering timbulnya tantangan yang dihadapi.
Adapun yang terlibat dalam mencapai tujuan, adalah sesama pengajar dibantu oleh kepala sekolah dan guru BK serta bantuan dari masyarakat sekitar mengingat sistem jalur zonasi adalah memprioritaskan domisili terdekat sekolah.
Setelah dilakukan identifikasi masalah, wawancara dengan guru dan kepala sekolah serta melakukan observasi secara langsung, maka beberapa tantangan yang ditemui, yaitu:
a. Guru belum memanfaatkan atau mengeksplor berbagai model maupun strategi pembelajaran
b. Guru kurang memanfaatkan TPACK dalam menyampaikan materi ajar.
c. Guru kurang dalam merancang materi pembelajaran yang berbasis HOTS
d. Orang tua sibuk bekerja, sehingga tidak maksimal memantau perkembangan anak.
e. Kurangnya motivasi belajar pada siswa.
B. Pihak yang Terlibat
a. Kepala sekolah selaku nara sumber dan pemegang kebijakan kurikulum sekolah.
b. Rekan sejawat, selaku partner yang membantu menyiapkan peralatan, observer kegiatan serta dokumentasi.
c. Dosen dan Guru Pamong selaku mentor yang membimbing dan mengarahkan selama kegiatan PPL.
d. Peserta didik kelas VII SMPN 3 Depok.
III. AKSI
A. Langkah-langkah untuk Menghadapi Tantangan
Langkah-langkah yang dilakukan adalah dengan mengembangkan model pembelajaran Contekstual Teaching and Learning.
Penulis menggunakan model pembelajaran tersebut karena ingin menerapkan pembelajaran dengan mengaitkan antara materi dan kehidupan sehari-hari sehingga diharapkan materi mampu dipahami secara mudah oleh siswa.
Dalam prosesnya, penulis melakukan aksi tersebut dengan dibantu oleh beberapa rekan dalam proses kegiatan belajar mengajar yang divideokan dan direkam untuk memenuhi tugas PPL.
Adapun yang terlibat dalam proses tersebut antara lain yang utama adalah para siswa, rekan sejawat dan juga kepala sekolah sebagai pimpinan yang memberikan izin kepada penulis untuk bisa melakukan PPL di kelas.
Sumber daya dan materi yang digunakan untuk melaksanakan strategi ini adalah materi pelajaran, LKPD dan sumber daya dari berbagai sumber seperti, media pembelajaran berupa bahan ajar (Flipbook), media pembeklajaran (PPT), video You Tube yang berkaitan dengan pembelajaran.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah :
- Guru menggunakan strategi yang memudahkan peserta didik memahami materi pembelajaran yang sedang disampaikan yaitu menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dengan menggunakan media Canva untuk memudahkan peserta didik memahami Descriptive Text-Things.
- Mempersiapkan perangkat pembelajaran, media pembelajaran yang saya gunakan berbasis TPACK seperti laptop, proyektor, media Canva dan live woorksheet.
- Melakukan koordinasi sehari sebelum pelaksanaan praktik kepada pihak sekolah.
- Guru memanfaatkan gawai yang dimiliki peserta didik yaitu handphone untuk mengerjakan LKPD dengan menggunakan liveworksheet.
- Guru merancang LKPD yang berbasis HOTS dan dikerjakan bersama anggota kelompok serta dipresentasikan.
B. Strategi yang Digunakan
Dalam pemilihan model pembelajaran adalah dengan memahami karakteristik peserta didik dan karakteristik materi yang akan di ajarkan. Model pembelajaran yang tepat saya lakukan adalah model pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) dengan berbantuan LKPD dan media TPACK. Adapun sintak-sintak model pembelajaran CTL adalah:
- Modelling (pemusatan perhatian, motivasi kepada  peserta didik )
- Questioning (Membimbing, mengarahkan dan mengembangkan peserta didik untuk belajar)
- Learning Community (seluruh peserta didik partisipatif dalam belajar individu dan kelompok)
- Inquiry (peserta didik mengidentifikasi, menginvestigasi dan menemukan)
- Constructivism (Membangun pemahaman sendiri, mengkonstruksi konsep)
- Reflection: (mereview, merangkum, tindak lanjut)
- Authentic Asssesment ( Penilaian proses belajar, penilaian objektif)
C. Proses Pelaksanaan Praktik Pembelajaran
1. Pada hari Kamis 10 November 2022 pelaksaan praktik dilakukan pada pagi hari di kelas VII SMP Negeri 3 Depok.
2. Melaksanakan kegiatan praktik pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun.
3. Menggunakan media dan teknik pembelajaran (TPACK)
- Video pembelajaran dari YouTubeÂ
- Media pembelajaran berupa PPT
- Bahan Ajar Flipbook
- LKPD (Live worksheet)Â
- Game Interaktif (Quizizz)
4. Mengevaluasi pelaksanaan praktik pembelajaran
D. Pihak yang Terlibat
Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini adalah : peserta didik, guru, rekan sejawat, kepala sekolah dan wali kelas.
Peserta didik sebagai objek, guru (penulis) berperan sebagai fasilitator dan motivator bagi peserta didik selama proses pembelajaran. Rekan sejawat berperan sebagai kameramen perekam gambar dan video selama proses pembelajaran.
E. Sumber Daya yang Diperlukan
 1. Proyektor
2. Laptop
3. Gawai
4. Wifi
5. Speaker
IV. Refleksi Hasil dan Dampak
A. Dampak dari Aksi dan Langkah-langkah yang Dilakukan
Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang telah dilakukan yaitu adanya hasil yang positif. Hal ini dapat dilihat dari:
1. Pemilihan model pembelajaran yang inovatif yaitu Contextual Teaching and Learning (CTL) dan aktifitas pembelajaran yang berpusat pada peserta didik sangat membantu dalam meningkatkan partisipasi aktif peserta didik sehingga mampu meningkatkan motivasi peserta didik dalam proses pembelajaraan.
2. Penggunaan media Canva yang menyajikan presentasi dapat menarik perhatian peserta didik untuk berpartisipasi dalam proses belajar sangat efektif dan memudahkan peserta didik dalam memahami materi
3. Peserta didik secara berkelompok menyelesaikan permasalahan pada LKPD dengan baik
B. Respon Pihak Terkait
1. Respon dari peserta didikÂ
Peserta didik cukup antusias dan semangat mengikuti proses pembelajaran karena mereka bisa menyaksikan presentasi pembelajaran yang menarik sebelum melakukan diskusi kelompok sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai.
2. Respon dari rekan guru:Â
Rekan guru menyambut baik dengan apa yang sudah dilakukan terkait pembelajaran ini karena secara tidak langsung memberikan motivasi kepada mereka untuk melakukan hal yang sama demi tercapainya tujuan pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik.
3. Respon dari kepala sekolah:Â
Selaku pimpinan di lembaga tempat saya mengajar kepala sekolah sangat mendukung dengan langkah-langkah serta model pembelajaran yang saya gunakan, beliau berharap agar kami para guru terus berinovasi dalam meyajikan materi kepada peserta didik.
C. Faktor Keberhasilan dan Ketidakberhasilan
Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan oleh:
1. Perencanaan yang terukur
2. Perangkat pembelajaran yang lengkap
3. Fasilitas yang ada di sekolah cukup memadai
4. Dukungan dari rekan-rekan guru dan kepala sekolah
5. Kerja sama yang baik yang ditunjukkan oleh peserta didik
Adapun beberapa kekurangan/ketidakberhasilan antar lain :
1. Pengelolaan waktu dan kualitas terutama saat pendahuluan dan kegiatan inti perlu ditingkatkan.
2. Pengelolaan dan penguasaan kelas perlu ditingkatkan sehingga suasana pembelajaran tetap kondusif baik saat bekerja dalam kelompok maupun saat kegiatan presentasi
3. Kesesuaian praktik dengan perangkat pembelajaran perlu diperbaiki
4. Performa mengajar perlu diperbaiki.
E. Pembelajaran yang Dapat Diambil dari Keseluruhan Proses Praktik Pembelajaran
Penulis harus meningkatkan keterampilan dan inovasi untuk merancang dan mengembangkan perangkat pembelajaran yang menarik dengan menggunakan metode dan media yang disesuaikan dengan karakter peserta didik agar peserta didik lebih termotivasi dan aktif dalam proses pembelajaran sehingga memudahkan mereka memahami materi yang disampaikan dan tercapainya tujuan pembelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H