Cie, cie yang partnernya baru." Hera menghempaskan pantat ke kursi terdekat.
"Aku lihat si Elang bisa lumer sama kamu. Kamu apain?" Hera mengedipkan sebelah mata untuk menggoda.
"Biasa aja. Eh gimana kabar gebetanmu yang baru?" Aku berusaha mengalihkan perhatian Hera.
"Biasa aja. Ehm, Lok. Gimana kalau sekarang aku gebet Elang aja? Sepertinya sudah jinak." Hera memandang Elang dengan penuh harapan.
"Coba aja kalau berani," tantangku.
"Siapa takut." Hera melenggang pergi untuk mendekati Elang.
Elang memandang sekilas ketika Hera mendekat dan duduk di depannya.Â
"Apa yang dilakukan Hera di sana?" Rindu mendekatiku tapi pandangannya tetap tertuju pada Hera.
"Hanya mengajak ngobrol Elang," jawabku sambil menyibukkan diri mempersiapkan buku catatan untuk teori kimia amami.
Rindu memegang tanganku untuk mendapatkan perhatian. "Kamu tahu kan kalau aku tidak suka kedekatan diantara kalian. Aku takut kalau dia akan merebut Elang darimu."