"Jun nggak bakal datang," bisik Bhara tepat di telinga Rin membuat cewek itu membalikkan badan dengan cepat sambil melayangkan tinju. Beruntung Bhara memiliki kepekaan yang tinggi menghadapi serangan Rin hingga bisa menghindar.
"Kamu ngagetin aja. Untung nggak kena tonjok," omel Rin.
"Jun nggak bakal datang. Dia malah pergi piknik ke pantai bersama anggota keluarganya."
"Terus gimana nih? Acara nggak bakal dimulai kalau Jun nggak ada." Rin meremas-remas kipas yang sedari tadi digenggam.
"Tenang saja. Serahkan pada detektif Upin dan Ipin! Eh, serahkan pada Bhara. Demi Kamu, aku siap menggantikan Jun."
"Yakin?" Rin ragu-ragu dengan tekad Bhara yang membara, menggelora.
"Yakin, seyakin-yakinnya. Nggak pernah seyakin ini sebelumnya," jawab Bhara dengan lantang.
"Boleh deh." Jawaban dari Rin ini membuat Bhara berbinar-binar kegirangan.
"Tugasmu nanti," Rin berbisik di telinga Bhara.
Lambat laun wajah Bhara berubah warna menjadi putih. Bukan karena dia bunglon yang berubah warna karena dekat-dekat dengan selendang putih Rin tapi karena Bhara ketakutan.
"Ampun, Rin. Jangan aku! Aku nggak mau," rengek Bhara.