Tentu saya tak lagi dapat menikmati secangkir kopi luwak liar alam Gunung Ungaran seperti hari itu di masa pandemi sekarang ini. Di @memayu.coffee mungkin saya masih bisa mendapatkan kopi luwak liar olahan sanggar kopinya Pak Slamet. Itu pun bila saya beruntung, kalau tidak, saya harus menunggu musim panen kopi berikutnya.
Bila mendapatkan kesempatan mencicipi, cobalah menikmatinya dengan mulai mendengarkan suara jiwa yang terdalam, kemudian perlahan-lahan menghirup aromanya yang khas dengan membayangkan  keindahan alam Gunung Ungaran serta proses panjang kopi luwak liar itu menjadi minuman yang istimewa.
Untuk menemukan keajaiban-keajaiban rasa di setiap tegukannya, cobalah membiarkan jejak-jejak kenikmatan yang ditinggalkan tetap misterius penuh makna dan langka adanya, sebagai simbol kemewahan dari  cita rasa dalam secangkir kopi luwak liar.
.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H