Otak kiri pun bertangung jawab dalam mengatur dan mengendalikan emosi, tertarik dengan informasi2 yang terstruktur. Otak kiri pun sangat tertarik dan focus dengan internal tubuh serta mengayur secara runut dan detail.
Ini keadaan otak kiriku, yang saat itu terendam sekitar 20% karena darah segar setelah pebuluh darah otak kiriku pecah. Sehingga, fungsi otak kiriku cacat, dan mengakibatkan lumpuh tubuh kananku (silang) .....
Sehingga, aku sangat mengerti ketika dulu Dokter Gandhi, bahkan dokter2ku di Jakarta, sangat perlahan untuk menerangkan tentang banyak hal untukku, karena mereka berpikir, aku tidak mampu mengunyah pengertian dan kata2 yang aku dengar.
Ternyata juga dari banyak referensi yang aku baca, otak kiri benar2 berfungsi dan memiliki kekuatan analisis yang tinggi, sehingga jika seseorang mengalami permasalahan dengan otak kirinya, kekuatan analisis orng tersebut akan mengalami kemunduran. Bukan saja analisis secara teknis saja, tetapi ternyata termasuk analisis2 tentang runutan tentang kehidupan .....
Dan, jika seseorang yang bermasalah dengan otak kiri, termasuk aku yang terserang stroke berat beberapa hari lalu saat itu, kemungkinan besar aku tidak bisa bekerja lagi, karena aku tidak anak mampu untuk berpikir secara runut, logis dan analitis.
Ya, bagaimana aku bisa bekerja, jika aku tidak mampu berpikir seperti seorang yang berpendidikan seperti aku yang dulu?
Sementara, otak kanan berfungsi untuk perekembangan emosional, seperti sosialisasi, komuniksi, interaksi dan pengendalian emosi. Pada otak kanan ini juga punya kemampuan merasakan dan memadukan ekspresi tubuh serta kreatifitas. Hubungan otak kiri dan otak kanan, memang harus selaras, sesuai fungsi yang Tuhan berikan pada manusia. Tetapi kenyataannya, sebagian manusia justru mengandalkan otak kirinya, termasuk aku.
Karena disebabkan oleh pendidikan formal, lebih banyak mengasah kemampuan otak kiri, dan hanya sedikit mengndalkan otak kanan. Dan, setelah aku terserang stroke berat itu, membuat otak kiriku menjadi cacat, dan puji Tuhan, otak kananku masih utuh sesuai yang ada.
Tidak heran, jika saat itu aku merasa Dokter Gandhi atau petugas2 rumah sakit itu, mengerti jika aku mungkin dianggap tidak mampu untuk nantinya bisa pulih, dan vonis dokterpun sudah jelas :