Bapak mengantarkan Bruder Frank ke dalam taxi, setelah Bruder Frank menciumku dan mengucapkan doa dan pengharapannya agar aku bisa segera pulih ....
Aku sedikit sedih. Paling tidak, aku pikir Brder Frank bisa menemaniku sehari saja, sebelum dia terbang lagi.
Tetapi, sudahlah .....
Tugas nya memang demikian adanya.
Tuhan sudah berkenan untuk Bruder Frank bisa mengantar aku ke Jakarta, dibela2in dari Alaska, dia datang ke San Francisco untuk tugasnya. Mengantar aku ke Jakarta.
Tuhan sudah berkenan aku mengenal seorang suster laki2 tua, yang sangat baik, sabar serta peduli, untuk merawatku dan mengantrku, walau hanya 3 hari saja. Dan, aku benar2 bersyukur.
Nama Bruder Frank, terpatri di dalam hati dan pikiranku .....
Selamat tinggal Bruder Frank, selamat jalan .....Â
Entah kapan kita bisa bertemu lagi, setelah aku pulih .....
Kesedihan ku tidak berlangsung lama. Aku sudah berada ditengah2 keluargaku yang mencintaiku. Aku udah berada di rumah sakit, rumah keduaku, yang akan merawatku secara sangat baik, entah sampai kapan.
Bapak dan ibuku beraeda di sampingku, dengan suster2 cantik yang akan merawatku.