Adikku bolak balik menelpon bapak di Jakarta, untuk memberi tahu bahwa sore itu kami akan mendarat di Bandara Soekarno Hatta, karena sudah ada kepastian bahwa aku bisa terbang pulang. Asalkan, sampai terakhir sebelum terbang, aku tidak pendarahan lagi.
Kedua orang tuaku pasti pun sangat senang, karena aku akan segera datang, untuk mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit di Jakarta. Bapak mengabari kepada beberapa orang yang bisa ikut menjemputku.
Entah menjemputku di bandara atau langsung bertemu dengan ku di Rumah Sakit PGI Cikini, tempat aku akan dirawat intensif, entah sampai kapan.
Aura kebahagiaan menyelimuti hatiku, tentu juga adikku serta semua keluarga ku di Jakarta. Kedua orang tuaku, kedua anak2ku serta semua sahabat2ku. Aku tahu itu. Hatiku benar2 berdendang .....
Sudah lebih dari 2 minggu aku dirawat secara intensif di rumah sakit di San Francisco, St Francis Hospital. Aku merasa sudah bertahun2 meninggalkan Jakarta. Dan bertahun2 juga tidak memeluk anak2ku! Aku benar2 kangen pada semuanya!
Jadi, setelah makan pagi bersama di kamar hotel, kami pun bersiap ke bandara lagi. Adikku check-out, dan semua pembayaran ditanggung oleh asuransi, lewat Bruder Frank, termasuk kemarin di rmah sakit di Taiwan .....
Entah bagaimana, tetapi asuransi erjalanan atau "travel insurance" AIG itu yang menanggung kami. Entah bagaimaa uang it uterus mengalir atas nama Tuhan! Entah bagaimana, Bruder Frank menanggung semunya.
Walau aku tahu, nantinya semua akan diselesaikan ketika semua sudah selesai. Tetapi, apa yang ada saat itu, bahwa semuanya benar2 seiring dengan Rencana NYA ......
Ambulance datang ke hotel, dan aku diletakkan di brangkar dari ambulance, dan langsung dimasukkan ke ambulance. Segera setelah itu, ambulance mengaum untuk membwa kami ke Bandara Internasional Taoyuan, untuk kami terbang pulang ke Jakarta.
Hatiku berdendang riang .....
Aku akan segerang terbang pulang ......