Tetapi, juga dengan banyak pertimbangan diantaranya, tentang biaya serta siapa yang bisa menemaniku jika aku berlama2 disana, semua setujuuntuk aku diterbangkan pulang ke Jakarta.
Dokter Gandhi di rumah sakit San Francisco, pun harus berusaha untuk aku benar2 bisa diterbangkan pulang.
Karena, tanggung jawab dari rumah sakit itu, akan sangat besar jika aku mendapat bencana. Rumah sakit itu harus menyediakan semua fasilitas2 yang aku butuhkan selama perjalan pulang di pesawat .....
Harus ada yang menemani karena tidak mungkin hanya adikku saja yang menemaniku, karena kebutuhanku sangat special. obat2 dan vitamin2 Â yang harus terus di supply. Apakah adikku mampu membantuku, sementara aku sendiri, bergerakpun aku tidak mampu, saat itu.
Rumah sakit menyediakan seorang tenaga medis yang bisa mengantarku ke Jakarta.
Dia harus yang besar dan kuat, untuk menggendongku karena aku benar2 tidak mau bergerak sama sekali. Seperti mayat hidup!
Dia harus care dan peduli, karena jika dia acuh tak acuh, otakku akan memberontak, dan membuat pemulihanku akan terhambat!
Dan, datanglah Bruder Frank, seorang suster laki2 dari Alaska, dimana disana mempunyai sebuah institusi yang dikenal untuk pekerja2 medis demi penjemputan dan pengantaran pasien2 berpenyakit apapun, dari dan ke seluruh dunia!Â
Tuhan mengirimkan Bruder Frank untuk menemaniku, untuk menjagaku. Dan, aku merasakan nyaman dan aman selama perjalanan ini.
Aku tersenyum, melihat Bruder Frank dan adikku berdiskusi sambil bercanda, dan mencandaiku, sebelum Bruder Frank memandikanku. Bukan memandikan di kamar mandi, tetapi membersihkan aku di tempat tidur saja.
Darah yang mengalir lewat selang itu, tidak ada lagi. Tetapi, sisa2 daah itu harus dibersihkan di selangkanganku, karena akan menjadi penyakit jika tidak dibersihkan.