Dan begitu mobil sampai ke bandara, pintu terbuka dan brankar diturunkan. Diganti dengan brankar dari bandara, dan tubuhku dipindahkan ke brankar bandara.
Adikku mengurus koper2 kami untuk check-in, dan Bruder Frank mengurusku. Aku diatas brankar di dorong petugas bndara dan Bruder Frank yang mengurus dokumen2 ku, tentang sakitku.
Dan, setelah koper2 dan check-ip selesai dan dokumen2 ku tentang sakitku pun selesai, aku di dorong untuk masuk ke ruang tunggu eksekutif, untuk pasien yang akan terbang.
Dalam perjalanan ku ruang tunggu, tiba2 ada seorang ibu2 sepertinya orang berada, dari Indonesia. Dia bertanya, apa ang terjadi, dan Bruder Frank pun menjelaskannya. Lalu, itu itu berkata, yang membuat aku tiba2 drop,
"Kasihan kamu ya, masih muda tetapi cacat" ......
Mungkin, dia tidak bermaksud membuat aku drop tetapi mungkin hanya sekedar berkomentar saja. Dan, itu benar2 membuat aku drop!
Aku semakin sadar, begitu aku "lepas" dari rmah sakit menuju duniaku yang lama, itu adalah aku masuk ke duania realitas ku. Aku harus kuat, karena jika tidak aku akan semakin terpuruk!
Dan, begitu aku di ruang tunggu selama 1 jam kami menunggu boading, emosiku mulai tidak terkontrol ......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H