Tetapi, tidak gampang memindahkan pikiran berbalik menjadi pikiran positif, apalagi jia signifikan menggangguku!
Aku tidak mampu untuk cepat2 berbalik, walau aku sadar sekali untuk bisa melakukannya!
Akhirnya, seperti biasa jika otakku berdenyut dan kepalaku semakin sakit, aku mulai memejamkan mataku dan berbaring.
Dengan keberadaan dan keadaanku yang sampai saat itu aku belum bisa bergerak, aku sungguh kesulitan untuk menjaga emosiku.
Menutup mata adalah yang terbaik untkku saat itu. Apalagi, kedua orang tuaku sudah pulang ke hotel dan besioknya mereka akan datang lagi, membawa koper2 mereka dan menyimpannya di kamarku ini.
Aku mau tidur cepat, untuk memulihkan denyutan otakku yang semakin keras .....
"Ya Tuhan, betapa aku tidak mampu menahan rasa sakit ini! Temani aku, Tuhanku", doaku malam itu.
Dan, malam itu, aku tertidur dengan denyutan otakku serta dalam keterpurukan .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H