Itu adalah dasar pemikiranku. Krena jarak bebas lah yang membuat retak2 dan penurunan tanah di area VIP Anggrek, karena pembangunan apartemen besar disebelahnya.
Tetapi, ternyata tidak demikian!
Menurut temanku, ternyata bukan karena dekatnya lokasi pembangunan tetapi setiap pembangunan2 bangunan baru diantara bangunan2 lama, apalagi jika bangunan itu tinggi dan mempunyai basement.
Konsepnya adalah demikian:
Jika bangunan itu berdiri bebas, artinya tidak ada bangunan2 lama disekelilingnya, tentu tidak menjadi masalah. Tetapi, jika ada bangunan2 lama disekitarnya, tentu akan menajdi masalah!
Batang panjang yang melintng didalam tanah itu akan mengganggu bangunan2 di atasnya. Akan ada rekasi, tentu saja. Bangunan2 disekeilingnya akan bergeser, miring2, tanahnya bergerak yang membuat bangunan2 itu retak2 dindingnya!
Dan, itu terjadi di semua area pembangunan diantara bangunan2 lama. Apalagi jika jarak bebasnya sangat dekat!!!
Itu yang terjadi pada VIP Anggrek Rumah Sakit PGI Cikini dengan maalah retak2 bangunan dan penurunan tanahnya ......
Apalagi, rumah sakit ini merupakan cagar budaya yang bangunan2 disekitarnya sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Menjadikan area rumah sakit itu lebih rentan dibanding dengan bangunan2 modern! Karena bangunan2 lama, tentu saja material serta kekuatan konstruksinya serta pemikiran2nya masih jauh dari sempurna ......
Catatan :