Arsitektur adalah hal yang sulit.
Bukan. Bukan karena mendesainnya, tetapi apa yang hus di desain yang mengikuti fungsi2 arsitektural yang peduli.
Untuk sekedar mendesain bangunan, semua arsitek pasti bisa, secara mereka belajar dalam perkuliahan. Tetapi, untuk mndesain bangunan yang mngikuti arsitek yang peduli, itu yang tidak semua arsitek bisa!
Mungkin, bisa, tetapi apakah mereka mau?
Banyak kasus arsitek2 yang mampu mendesain dengan sangat baik. Modern, berteknologi tinggi, atau sebaliknya. Dengan konsep alami dengan material2 kayu. Tetapi ternyata setelah diperhatikan, desain2 nya tidak bisa didatangi oleh sembarang orang.
Tangga2 berundak, prmukaan2 lantai yang terlalu licin, tangga ke lantai atas yang tanpa railing atau permukan kantai yang banyak perbedaan ketinggian. Itu salah satu yang akan mempersulit orang2 yang mau dtang masuk ke bangunan itu.
Desain arsitektural meang bisa mebuat orang nyaman dan aman, tetapi tidak semua orang merasa akan dan nyaman, terutama bagi orang2 berkebutuhan khusus.
Konsep desain arsitektur yang peduli, harus merangkul semuanya. Harus merangkul bumi dan tatanan didalamnya, sehingga hasil karya arsitektural ber2 mampu untuk dipakai leh semua pengguna.
Konsep desain arsitektural yang peduli, bagaimana orang bisa "bernegosiasi" utuk mendapatkan ruang yang aman dan nyaman.
Konsep desain arsitektural yang peduli, bisa saja sering menentang keteraturan dan pola2 yang sudah lama tertanam dalam dunia desain. Karena, pada dasarnya dunia itu selalu berubah. Dan, ketika dunia berubah, seharusnyalah keteraturan2 dalam peratiran2 yang sudah ada itu pun diperbaharui.
Konsep desain arsitektral yang peduli, menggabungkan semua disiplin ilmu seperti desain (pastinya), geografi, social dan budaya, arsitektur dan perencanaan, pendidikam dan sebagainya. Displin2 ilmu itu akan berpadu dalam tatanan desain arsitektural yang peduli.