Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Antara Peranakan China Jawa, Jepang dan Sunda di Bangunan Belanda …..

25 November 2015   15:53 Diperbarui: 25 November 2015   16:38 986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam bangunan tersebut, sepertinya dahulu adalah sebuah rumah besar. Mungkin yang punya sekelas ‘direktur’, secara desain interiornya sangat apik, unik dan cantik!

Kakiku dan kaki mba Novi, dalam skala ‘permadani kuning’ …..

Lantainya dari ubin ukuran 20 x 20, yang di deasin seperti permadani. Dengan dominan warna kuning dan sedikit biru, membuat seluruh ruangan menjadi bersinar terang. Cerah dan bergairah ….. begiu juga asesoris2nya. Lukisan2 lama, foto2 lama, benda2 lama seperti telpon lama, baju selam, dengan meja kursi nya dari kayu solid, membuat ciri khas Jawa Kuno menduduki mayoritas desain interior bangunan ini. Apalagi dengan pelayanan2 nya, perempuan2 Jawa yang halus dan cantik, menambah suasana nyaman ……

 

Foto pertama adalah ‘ruang tamu’ pada masa itu, merupakan hall besar dengan hanya ada 3 meja makan bulat. Bahkan ditengah2, hanya 1 meja makan bulat besar, berada di tengah2 ‘permadani kuning’ nya …… Cantik !!!

Foto kedua, di beberapa bagian ruangan lainnya, yang mungkin dulunya adalah kamar2 atau ruang2 untuk anggota keluarga, dipenuhi beberap meja makan berbentuk segi empat atau bujur sangkar, dengan suasana yang tetap cantik!

Bangunan ini sangat inggi, mungkin sekitar 4 meter lebih bahkan bisa 5 meter antara permukaan lantai dengan plafond. Dengan tinggi bangunan yang cukup baik, membuat AC tidak terlalu dibutuhkan, walau udara siang Semarang sangat panas. Pun si empunya bangunan masih memberikan kenyamanan lebih dengan memberikan beberapa ‘AC lemari’, dimana barang tersebut di desain sangat cantik. AC lemarinya, di masukkan ke dalam kota kayu, seakan bukan seperti AC. Dan kayu tersebut di sesuaikan dengan lingungannya ….. Brillian!

Kami memilih duduk di meja bulat untuk 5 orang. ‘AC lemari’ diatas ini, dimasukkan ke dalam kotak kayu, cukup cantik, yang tidak mengesankan sebuah barang elektronik. Karena dengan konsep alami dalam ssejarah masa lampau, benda2 eletronik akan “merusak” pandangan …..

Aku dan mba Sabrina, sempat duduk di sebuah sudut. Dengan kursi cantik dan di tengah2nya ada sebuah lukisan seorang perempuan China, cantik sekali. Sebuah sudut sesuai dengan jamannya, bisa memberikan ‘aura magis’ bagi yang memang mengerti dan peduli. Karena jika seseorang justru tidak suka dengan aura bangunan lama (maunya serba modern), mereka tidak akan tertarik apalagi hanya sekedar duduk2, sedikit menikmati suasana nyaman disana.

Aku dan mba Sabrina, duduk mengapit gampar perempuan China peranakan, dengan kain2 sulam China peranakan, yang disusun menggantung di sala satu sisi dinding, sebagai hiasan …..

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun