Beberapa asesoris yang menghiasi restoran ini. Lukisan2 dan foto2 lawas, helm pakaian selam (entah apa maksudnya), jam2 kuno yang tidak berfungsi lagi dan ….. coba lihat, kosep desain yang cantik! Berada dalam 1 garis lurus, kusen2 pintu kayu yang tanpa daun pintu, dengan ukiran Jawa diatasnya ….
Aku tidak tahu, apakah ukiran ini sudah ada sejak jaman bangunan Ini dibuat. Tetapi ketika aku menengadah dan melihat sevara detail lewat focus di kamera, ternyata ukiran kayu khas Jepara ini, di beri sedikit warna keemasan, disebut prada. Cantik sekali!
***
Ketika kami menunggu makanan datang, aku sempatkan berjalan2 di teras restoran tersebut. Dan ketika aku keluar ke teras, ternyata teras tersebut tertutup kaca. Dimana justru dengan konsep ‘teras berkaca’ itu lah yang menjadikan suasana yang berbeda sama sekali, dibandingkan dengan ko sep bangunan tua Belanda dan interior peranakan Jawa-China.
Berbeda dengan konsep2 yang sudah di lakukan untuk membangun restoran “Ikan Bakar Cianjur”, yaitu resto dan makanan khas Jawa Barat, tetapi berada di bangunan Kota Tua ala Belanda dengan interior desain khas Jawa. Dan yang terakhir, sebuah teras berkaca dengan pohon bamboo dan sekilas furniture nya ala Jepang …….
Ada yang salah? Tidak!
Untuk sebuah desain, sama sekali tidak ada yang salah. Jika kita ingin membangun sesuatu, dengan desain sesuai denan selera, sah-sah saja. Sepanjang si empunya senang dan demikian juga dengan konsumen. Dengan konsep desain campur aduk (Eropa, Jawa, Jepang) , termasuk makanannya (Sunda), sepanjang konsumen tetap mengapresiasinya dengan baik, semuanya sah saja ……