Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Santorini] Koki 'Gurita' dari Negeri Seberang

17 Februari 2012   15:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:31 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti + Valentino

[caption id="attachment_171744" align="alignleft" width="647" caption="parosparadise.com"][/caption]

Lanjutan dari [Santorini] "Selamat Bekerja, Suamiku ....."

Seperti biasa, setelah berenang dan sarapan pagi, pagi ini aku siap untuk menjelajahi desa indah ini, bersama Ofi. Aku mengambil sepedaku. Sebenarnya, Valen sudah membelikan aku mobil kecil, 'city car' istilahnya, untuk membawaku kemanapun aku inginkan. Tetapi, dengan kecantikan alam dan cuaca serta suhunya, Pyrgos Village sangat bersahabat dan selalu 'mengundang' jiwaku untuk tidak memakai mobil, tetapi memakai sepeda atau kadang-kadang dengan menyewa keledai .....

Sepedaku berwarna putih, dengan keranjang didepannya, seperti sepeda mini, ketika mamaku membelikanku sepeda mini waktu aku masih SD. Sebelum ini, aku belum pernah memakai sepedaku karena masih ada Valen. Sepedaku baru aku beli, beberapa hari sebelum dia mulai bekerja lagi di Athena.

Aku memakai celana panjang jins dengan kaos pink serta syal untuk 'mengikat' rambutku ( walau rambutku pendek ) untuk disimpulkan pita di kepalaku, seperti bandana, dan sisanya aku biarkan melambai jika aku bersepeda. Dan hanya memakai sandal santai, aku mulai bersepeda dengan di ikuti Ofi di sebelah sepedaku.

"Hhmmmmm ..... seperti anak kecil", aku membatin, tetap tetap memancarkan wanita dewasa yang bahagia. Ofi sudah aku mandikan, aku belikan dia kalung merah bertulskan namanya "Omofi - Ofi", si cantik Dalmatianku .....

*** Ofi berlari-lari kecil mengiringi sepedaku. Sambil bernyanti-nyanyi mengikuti irama lagu dari Alessandro Safina, penyanyi kesayanganku lewat iPod, kadang-kadang aku melambaikan tanganku ke beberapa tetangga yang menyapaku.

"Hai, selamat pagi ..... pagi yang indah, bukan? Senang bertemu .....", hampir aku jawab seperti ini jika ada yang menyapaku.

" Geia sas , kali̱méra ..... éna ómorfo pro̱inó , étsi den eínai ? Chaíro̱ polý ..... "

Kata-kata yang pertama aku pelajari di pulau ini sekitar 2 bulan lalu ..... Penduduk Pygros Village sangat ramah, ditambah mereka bisa menerimaku sebagai 'orang asing' yang baru saja melangsungkan pernikahan disana.

Aku menuju ke pantai Kamari, menemui sahabat baruku, Thanos namanya. Istrinya bekerja sebagai pelayan di Hotel Mastina, tempat aku tinggal selama 1,5 bulan sebelum aku tinggal di 'rumah cantik - Omorfo Spiti'. Rebecca namanya. Dan dia selalu bercerita padaku tentang kehidupannya sebagai istri nelayan yang men-supply gurita untuk hotel itu. Aku sudah beberapa kali kesana bertemu dengan keluarganya, suaminya dan ibunya yang sudah tua. Mereka belum mempunyai anak walau pernikahan mereka sudah berjalan hampir 10 tahun ..... Tapi sebagai pemeluk Katolik yang taat, mereka tetap percaya bahwa akan ada saatnya, Tuhan memberikan kebahagiaan untuk mereka, yaitu seorang anak .....

"Seperti yang kamu katakan, bukan? Tuhan selalu memberikan masa depan yang bahagia untuk kita ..... seperti kamu sudah menikah dengan Valentino", begitu kata Rebecca, pada suatu hari beberapa minggu yang lalu.

"Ópo̱s eípate , étsi den eínai ? Theós pánta paréchoun éna ef̱tychisméno méllon gia mas ..... akrivó̱s ópo̱s eíste pantreménos me Valentino" .....

Disana, Thanos ternyata baru pulang dari melaut. Dia sedang membereskan tangkapannya, cumi-cumi dan gurita, kuliner khas dari Pulau Santorini. Gurita adalah cumi-cumi besar, dan terdapat 'tentakel' di kaki-kakinya, sangat sedap jika dipanggang atau di bakar. Cumi-cumi juga ada beberapa jenis, termasuk sotong ( cumi-cumi dengan 'pelindung keras' nya ). Tetapi Thanos mengkhususkan dirinya sebagai penangkap gurita.

1329492149322130763
1329492149322130763

Aku melambaikan tanganku kepada mereka. Rebecca hari ini libur, sehingga kami bisa dengan leluasa mengobrol bersama. Rebecca mencuci cumi-cumi dan gurita, serta membersihkan bagian-bagian tubuhnya untuk di 'pack' ke hotel tempat dia bekerja, sementara Thanos menjemur sebagian dari gurita tangkapannya untuk dibuat snack yang sedikit tahan lama untuk dijual sendiri di pasar tradisioal, dekat rumahnya.

Aku berhenti dan turun dari sepedaku dan langsung membantu kegiatan mereka, sambil bersenda gurau. Ofi mungkin keheranan, ketika beberapa gurita madih bisa bergerak untuk menyelamatkan diri. "Huk ...huk .... huuuuukkkk ...... hauuuuuuuuu", ..... begitu teriakan Ofi berkali-kali, ketika dia berusaha untuk membuat si gurita diam ditempatnya.

Aku tertawa, dan membiarkan Ofi dengan usahanya. Thanos tersenyum dan Rebecca memeluk Ofi,

"Anjing pintar ..... biarkan saja, sayang ..... mereka tidak akan kemana-mana", katanya.

"Ta skyliá eínai éxypna ..... afí̱ste to na páei , agapi̱té ..... den páei pouthená"

Tetapi Ofi tetap menunjukkan keinginannya sebagai 'penolong' kami. Hihihi ..... Ofi ... Ofi .....

Begitu selesai, cepat-cepat Rebecca memanggul 1 dus bawaannya berisi anak gurita segar dan beberapa ikan segar, ikan-ikan yang aku tidak tahu namanya, ke atas punggung keledai untuk dibawa ke Hotel Mastina. Thanos juga sudah siap untuk membawa dagangan gurita kering yang sudah dijemur beberapa hari lalu untuk di jual ke pasar. Aku mencuci tanganku dan pamit kepada ibu Thanos, dan aku mengiringi langkan keledai Rebecca. Rebecca masih menuntun keledainya dan juga aku. Jarak Pantai Kamari tidak jauh dengan Hotel Mastina, sebelah timur Pyrgros Village, sehingga kami bisa dengan santai melewati pagi ini kesana sambil mengobrol .....

***

Nueos, si koki hotel Mastina yang sejak 2 bulan lalu melayani makanku, berteriak senang, ketika aku muncul membawa beberapa barang hasil tangkapan Thanos, katanya,

"Haiii ...... Christie ..... senang bertemu denganmu, kami kangen setelah kamu pergi dari hotel ini .... Apa kabar?", seraya dia mencium pipiku dan memelukku.

"Hola ..... Christie .... sti̱n ef̱cháristi̱ thési̱ na sas gno̱rísoume , chánoume afoú vgoúme apó af̱tó to xenodocheío .... Pó̱s eísai ?"

Nueos adalah koki gemuk dan sangat baik. Dia sering 'memberikan' makanan khusus untukku, tanpa membayar ke hotel itu. Hihihi ..... dia mau aku sedikit lebih gemuk, karena katanya aku sangat kurus, seperti Valen .....

Aku tertawa keras. Dan cepat-cepat Nueos mengambil barang-barang dari tanganku dan bergantian dari tangan Rebecca. Rebecca cepat-cepat pulang, karena dia ingin membantu thanos berjualan gurita kering di pasar. Aku memeluknya dan membantunya naik ke atas keledainya. Lalu aku, menjumpai Nueos untuk membantu memasak gurita itu, karena sudah ada beberapa orang yang memesannya .....

Nueos mengadoni makanan gurita yang dipotong0potong seperti cincin besar, dinamakan Kalamata, di gorengan dengan bumbu-bumbu tradisional dan disiram dengan minyak zaitun dengan saus lemon. Aku mengamatinya. Tiba-tiba sekelebat pikiranku untuk membuat saus khusus dan 'negeri seberang', saus khas negara tropis.

Aku katakana pada Nueos, dan dia bersedia untuk aku membuat saus khas negara tropis. Nueos membantuku untuk memakai 'celemek', dan aku mulai untuk meracik bumbu-bumbu ku.

"Di Santorini, tetap ada bawang putih dan bawang merah, tetapi tidak banyak dan hanya ijual di supermarket internasional. Itu adalah bumbu khas negara tropis, aku membelinya di toko sebelah hotel. Lalu aku mengadoninya untuk di tumis. Hmmmmm, baunya harum ... dan Neuos sampai terbatuk-batuk kesenangan .... Wangi sekali ... sausnya aku buat dari saus sambal botol dengan campuran nanas ( khas makanan negara tropis ), ditambah anggur hijau dari daerah ini, di campur dengan keju mozarelle yang banyak terdapat disini ..... kemudian aku tuangkan di atas 'Kalamata', yang sudah aku letakkan di atas piring 'hot plate' ..... karena keju mozarelle akan terus cair jika panas .....

Neuos berjingkrakan, ketika dia mencoba resepku.

"Christie ...... kamu bisa menggantikan posisiku, jika boss tahu .....", Neuos menggeeng-gelengkan kepalanya sambil terseyum dan berseri-seri.

"Christie ...... boreíte na antikatastí̱sete ti̱ thési̱ mou , an to afentikó xérei ....."

"Aku yakin, suatu saat kamu memang bisa menjadi seorang koki dari 'negeri seberang' ..... putri cantik dari Indonesia .....", aku tertawa mendengarnya, dan aku mulai beberes untuk menghidangkan masakanku.

"Eímai sígouros óti , kápoia méra tha boroún prágmati na gínei sef apó ti̱n « exochí̱ » ..... ómorfi̱ kóri̱ ti̱s Indoni̱sías ....."

Dengan dibantu Neuos, kami menghidangkan makanan itu ke konsumen dan aku agak deg-degan untuk melihat mimik mukanya ..... Ternyata mereka menyukainya !!! Wow ..... serta merta, Neuos 'mengangkatku' menjadi asistennya, sebagai koki di Hotel Mastina .....

***

Burung-burung camar terbang melayang ..... Neuos tersenyum melihat aku member makan remah-remah roti. Hatiku  sangat senang .....

"Ini sebagian surpriseku untuk suamiku ....."

Bersambung .....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun