Â
Didia Rokkap Hi (Dimana Jodoh ku?)
IntroÂ
Verse 1
Aha namarsigorgor di roham (Apa yang membara di hati mu?)
Ale inang pangintubu (wahai bunda yang melahirkan(ku) )
Unang sai marsak ho (jangan lah bersedih (mulu) )
Unang sai tangis ho (janganlah menangis (lagi) )
Ai aha do hulaning alana (Apakah gerangan penyebabnya)
Paboa ma jolo (Katakanlah (dulu) )
Tu au anak hon mon (pada ku anak mu (ini) )
Verse 2
Pos roham (Yakin lah)
Naoloanku do sude (Semua (pasti) akan kuturuti)
Tung manang aha didok ho (Apapun yang kamu bilang)
Unang sai tangis ho (Janganlah menangis (lagi) )
Unang sai marsak ho (janganlah bersedih (lagi) )
Paboa ma jolo (Katakanlah (dulu) )
Tu au anak hon mon (pada ku anak mu (ini) )
Brigde:
Mangoli damang nimmu tu au ("Kawin lah nak" katamu padaku) *
Dang na so olo au inang (Bukannya aku nggak mau mama)
Alai didia rokkap hi (Tapi dimana jodohku?)
Didia rokkap hi (dimana (jodohku) ??)
Chorus 1
Nunga tung loja au (Aku sudah (begitu) capek)
Mangaluluii (mencarinya (jodoh) )
Dang jumpang au na hot di au (Aku tdk menemukan yang pas utkku)
So pambahenan na humurang (bukan (krn) perbuatan yg kurang (baik) )
Alai boasa ikkon sirang (Tapi kenapa harus putus? )
Ooooooo (ooo)
Chorus 2
Molo tung sapatama na sorop (Kalau lah ini (memang) karena karma yang hinggap )
Mambaen bogas hi gabe tarborot ( (yang) membikin hubungan ku selalu mentok )
Sapata nise on oppung O mula jadi nabolon ( (lalu) karma dari siapakah ini Tuhan?? ) **
Reffrain:
Paboa ma tu au (Beritahu(kan) lah sama aku)
Paboa ma tu au (Beritahu(kan) lah sama aku)
Didia rokkap hi (Dimana jodohku)
Didia rokkap hi (Dimana Jodohku)
Catatan :
 * : damang – da amang --> arti sebenarnya adalah "bapak" --> tapi bisa juga merupakan panggilan sayang kepada anaknya.
** Oppung O mula jadi nabolon --> arti kasar "kakek yang pertama kali ada yang maha besar" --> bawaan dari kepercayaan batak dulu yang mengacu ke pencipta segala sesuatu --> sudah tidak dianjurkan untuk digunakan setelah mengenal agama modern)
Jenis lirik lagu yang ditulis lebih bersifat prosa bebas yang menggambarkan sebuah fakta yang biasanya ada/terjadi pada kehidupan sosial masyarakat adat Batak yaitu soal jodoh. Lagu ini menggambarkan sebuah pergulatan pikiran pada seorang anak laki-laki tentang bagaimana dia belum mendapatkan jodohnya, dan betapa dia ingin mendapatkan jodohnya untuk dapat membahagiakan orangtuanya (ibunya) kemudian memberikan dia seorang cucu. Tapi begitu sedihnya dia karna belum dapat jodoh juga, ditambah ketika dia mengingat ibunya yang bertanya kenapa belum juga mendapat jodoh.