Mohon tunggu...
chrisanctus Sadrack
chrisanctus Sadrack Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa STF, Seminari Pineleng

Motto Hidup: hidup itu harus berprinsip, tetapi jangan biarkan prinsip menguasai hidup. karena perlulah kita mendengarkan perkataan orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Gohu Ikan ala Ternate Merupakan Makanan Raw Food dari Negeri Maluku Bagian Utara

14 Desember 2019   23:13 Diperbarui: 14 Desember 2019   23:17 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuliner. Sumber ilustrasi: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com/Rembolle

Nama: Sardianus Salambai

Ilmu Filsafat/Semester V

Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng

 

Pendahuluan

Berbicara tentang aneka ragam budaya, berarti berbicara juga tentang negara Indonesia. Keanekaragaman ini membuat negara Indonesia kaya akan nilai-nilai tradisional. Nilai-nilai tradisional ini terdapat di setiap daerah di dalam negara Indonesia. 

Keunikannya lagi nilai-nilai budaya tradisional di setiap daerah berbeda-beda, atau dengan kata lain memiliki ciri khasnya masing-masing. Memang terdapat begitu banyak jenis-jenis budaya tradisional di setiap daerah dan salah satunya adalah makanan-makanan tradisional yang terdapat di setiap daerah. Bahkan tidak ada salahnya jika dikatakan kalau makanan dapat menjadi ikon dan primadona dari daerah-daerah tertentu, karena begitu terkenalnya makanan daerah itu. 

Tidak hanya itu, makanan juga dapat menunjukkan identitas etnis dari seseorang. Artinya melalui makanan seseorang dapat menggambarkan daerah asalnya atau tempat tinggalnya. Dengan demikian, makanan menjadi hal penting dalam kehidupan setiap manusia yang ciri khas utamanya adalah bersosial. Artinya hidup dalam satu kelompok sosial yang memiliki nilai-nilai budaya yang didasarkan pada unsur konstitusi melalui kesepakatan bersama, dan telah diturun-temurunkan.

Maka, dalam penulisan telaah pustaka ini penulis akan menguraikan tentang habitus pangan dan budaya yang diberi judul "Gohu Ikan Ala Ternate Merupakan Makanan Raw Food Indonesia dari Negeri Rempah-Rempah, Maluku Bagian Utara". Gohu Ikan merupakan makanan tradisional ala Ternate. Makanan daerah ini memiliki keunikannya sendiri dan berbeda dari jenis makanan daerah lainnya. Karena itu, sangat baiklah menurut penulis untuk mengulas atau membahas jenis makanan daerah ini. 

Oeh karena itu, penulisan ini akan meliputi makanan tradisional orang ternate, ciri khas Gohu Ikan, Gohu Ikan Sulawesi Utara dan Ternate, makanan khas orang kepulauan, dan yang terakhir berkaitan dengan Identitas etnis. Bagian-bagian ini merupakan inti dari penjelasan tugas telaah pustaka ini. Oleh karena itu, di setiap bagian atau sub-sub judul memiliki keterkaitannya satu dngan yang lain, supaya dapat membentuk satu pola pikir yang sistematis, koheren, dan kritis. Agar nantinya dapat mengenal dengan baik tentang makanan Gohu Ikan.           

Ternate Di Dalam Negeri Rempah-Rempah

Sebelum membahas tentang makanan asli orang Ternate, ada baiknya kalau terlebih dahulu kita mengenal tentang negeri yang terkenal akan kekayaan rempah-rempahnya, yaitu Maluku. Alasannya, karena Ternate termasuk dalam wilayah Provinsi Maluku yang berada di bagian utara, sehingga jika berbicara tentang jenis makanan dan citarasa dari makanan maka akan bercirikhaskan atau bernuansakan Maluku pula.

Menurut sejarahnya sudah sejak dahulu Maluku merupakan daerah yang kaya akan hasil rempah-rempahnya, sehingga dijuluki negeri rempah-rempah. Seperti yang dilansir oleh "Kuliner Nusantara" yang mana merupakan produksi dari "Pusat Data dan Analisa Tempo" menjelaskan bahwa: "Di Maluku terdapat begitu banyak kerajaan, yakni Ternate, Tidore, Bacan, Jailolo, Obi, dan Loloda. Oleh karena banyaknya kerajaan di sana membuat pedagang Arab menyebut kepulauan ini sebagai "Jazirah Al-Mamluk" atau "Pulau Raja-raja". 

Dari kata "Mamluk" inilah konon nama Maluku berasal. Kemudian para pedagang Arab adalah salah satu rombongan pertama yang datang ke Maluku. Dalam Buku Ternate Mozaik Kota Pusaka oleh M. Sofyan Daud disebutkan, sejak masa pemerintahan Kolano (Raja) Sida Arif Malamo (1322-1331), pedagang dari Jawa, Malaka, Makassar, Gujarat, Arab, dan Cina berdatangan memburu cengkeh dan pala. Di sini, para saudagar Timut Tengah berbelanja cengkeh, pala, kenari, dan berbagai rempah lain. 

Dikatakan pula bahwa pantai Bastiong Talangme dulunya adalah bandar perdagangan antarbangsa yang sangat ramai, bahkan sampai disebut perdagangan rempah internasional."[1] Dengan demikian dapat dipahami bagaimana sampai daerah Maluku menjadi terkenal akan kekayaan rempah-rempahnya sampai ke dunia internasional. Ciri khas Maluku yang kaya akan rempah-rempahnya, mempengaruhi juga pulau-pulau di sekitarnya, seperti kepulauan Ternate yang sekarang merupakan bagian dari Provinsi Maluku Utara.

 Makanan Tradisional Orang Ternate

Secara umum aneka kuliner di Ternate diwarnai atau dipengaruhi oleh dua wilayah yang berdekatan dengan daerah ini, yakni Maluku dan Sulawesi Utara. Seperti halnya dengan bahasa keseharian orang Ternate yang dapat dijumpai juga di sebagian wilayah Sulawesi Utara dan seluruh daerah Maluku, sama halnya juga dengan makanan dari daerah ini yang mempunyai citarasa khas dari Maluku dan sebagian dari Sulawesi Utara. 

Seperti yang dilansir oleh salah satu situs online, yakni Kamera Budaya mengatakan bahwa hal tersebut tentunya sangat wajar, mengingat secara geografis posisi Ternate berada lebih dekat dengan Provinsi Sulawesi Utara tetapi masih menjadi satu wilayah dengan Provinsi Maluku Utara.[2] Dalam arti itu, memang sepertinya sulit untuk menemukan makanan khas orang Ternate. Atau dalam arti yang lain, dapat juga dikatakan bahwa Ada begitu banyak jenis kuliner tradisional yang dapat dijumpai di Ternate, walaupun diwarnai atau dipengaruhi oleh citarasa sebagian dari Sulawesi Utara dan Maluku Utara.

Selain itu, aneka kuliner atau makanan yang dijumpai di Ternate hampir semuanya berkaitan dengan ikan laut. Alasannya, pertama, Ternate merupakan daerah kepulauan yang kecil, yang oleh karena demikian terpisah dari Provinsi Maluku Utara. Tapi, masih merupakan bagian dari provinsi Maluku. Kedua, jenis pekerjaan para penduduk di Ternate hampir semuanya bekerja sebagai nelayan, walaupun terdapat juga jenis pekerjaan lainnya seperti bertani. Dari sisni pula menggambarkan bahwa makanan keseharian masyarakat Ternate selalu berkaitan dengan ikan laut.     

Namun, sesungguhnya terdapat pula jenis makanan tradisional asli orang ternate yang sangat diminati oleh semua kalangan, yaitu "Gohu Ikan" atau oleh masyarakat di sana disebut sebagai "Sashiminya Orang Ternate".[3] Di daerah Ternate sendiri jenis makanan ini merupakan primadona bagi masyarakat sekitar. 

Alasannya, karena telah meluasnya citarasa makanan "Gohu Ikan" ini, sehinnga menjadi populer bagi masyarakat sekitar dan wisatawan. Mengenai penyebutan dari makanan khas Ternate ini haruslah lengkap diucapkan. Karena kalau hanya disebut "Gohu" saja, maka akan sama dengan jenis makanan dari daerah lainnya, seperti makanan "Gohu" yang menjadi makanan asli orang Minahasa.[4] Maka dapat dikatakan bahwa Ternate memiliki makanan yang dimakan secara mentah (Raw Food), yang mana langsung didapat dari alam.  

 Dari Pesisir Pantai  ke Bumi Nusantara

Berbicara tetang Gohu Ikan tidak lengkap rasanya kalau tidak membicarakan sejarah dari makanan tradisional orang Ternate ini. Singkatnya Menurut sejarah yang dilansir oleh media online yakni Budaya Indonesia bahwa: Gohu Ikan yang berbahan dasar ikan Tuna atau Ikan Cakalang mentah (bahasa masyarakat setempat: Gohu Ikang) merupakan makanan rakyat atau makanan konsumsi rumahan. Terlebih khusus, mereka yang berada di daerah pesisir pantai. Karena biasanya yang menyantap hidangan tradisional mentah ini adalah para nelayan. [5] 

Oleh karena itu, pada awalnya makanan ini masih menjadi santapan sederhana setiap kali para nelayan pergi mencari ikan di laut, dan biasanya Gohu Ikan menjadi makanan pendamping ketika menikmati nasi atau bubur sagu.[6] Namun, seiring berjalannya waktu, kini Gohu Ikan sudah dapat dijumpai di beberapa tempat, khususnya hampir di sekitar Provinsi Maluku, terutama di Ternate. Bahkan jenis makanan ini telah menjadi primadona bagi masyarakat setempat, karena telah menjadi kuliner tradisional yang terkenal di seluruh bumi nusantara.[7] Dengan demikian tidak lengkap rasanya datang ke Ternate kalau hanya melihat-lihat keindahannya pulaunya saja, tetapi tidak mencicipi hidangan khas Ternate ini. Demikianlah ungkapan yang sering diucapkan oleh para wisatawan ketika datang ke bumi Ternate.      

Menyehatkan dan nikmat  

Alasan meluasnya jenis makanan ini di kalangan orang Ternate dan bagi para wisatawan yang datang ke Ternate, yakni pertama, karena "Gohu Ikan" mengandung nilai kebaikan dalam konteks kesehatan. Dikatakan demikian karena bahan utama dari makanan Gohu Ikan adalah Ikan laut yang masih segar. Ikan laut yang sering dipakai adalah Ikan Tuna dan Ikan Cakalang. 

Bagi masyarakat sekitar Ikan Tuna dan Ikan Cakalang menjadi bahan dasar karena mengandung gizi yang tinggi dan memberikan kesehatan. Tidak hanya dilihat dari masyarakat sekitar, bahkan ada sumber lain yang mengatakan bahwa Ikan Tuna dan Ikan Cakalang menganndung gizi yang tinggi dan juga menyehatkan. 

Seperti yang dikatakan dalam situs Dokter Sehat tentang artikel "Manfaat Ikan Tuna Bagi Kesehatan", yakni memiliki protein tinggi dan kandungan asam lemak omega-3 yang berguna bagi tubuh, terutama menjaga stamina.[8] Sama halnya juga dengan Ikan Cakalang yang memiliki kandungan gizi seperti Omega-3, vitamin A, kalsium, protein, zat besi.[9] Dengan demikian, tepatlah jika sajian makanan tradisional asal Ternate ini, dikatakan mengandung gizi yang tinggi dan memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh. Satu hal lagi yang membuat makanan ini menyehatkan, yakni karena tidak menggunakan bahan-bahan kimia buatan, melainkan  menggunakan bahan-bahan dasar yang terdapat di alam sekitar. Maka dapat dikatakan bahwa untuk pembuatan Gohu Ikan bahan-bahan dasarnya diperoleh dari alam. Oleh karena itu sangat tepat jika makanan ini merupakan kuliner tradisional Ternate. 

Selain menyehatkan ternyata makanan tradisional Gohu Ikan memiliki citarasa yang unik, karena memiliki ciri khasnya tersendiri yang berbeda dari jenis makanan ikan laut dari daerah lain. Sehingga Gohu Ikan pun dapat menjadi makanan yang nikmat bagi masyarakat lokal bahkan untuk wisatawan yang datang ke Ternate. Gohu Ikan dikatakan nikmat karena tentunya berbahan dasar ikan laut. Bahkan seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa Ikan laut yang sering dipakai adalah Ikan Tuna dan Ikan Cakalang yang masih segar. Selain jenis ikan laut yang segar, terdapat juga bahan-bahan lainnya yang tidak kalah menarik yang diperoleh dari alam tentunya. 

Dari bahan-bahan yang diperoleh dari alam ini, maka dapat ditemukan ciri khas dari cita rasa makanan Gohu Ikan khas orang Ternate. Dengan demikian, untuk rasa dari makanan khas Ternate ini tidak perlu diragukan lagi. Seperti yang dilansir oleh media online "Phinemo.com" bahwa: "Walaupun masih berupa ikan laut mentah, namun aroma amis sama sekali tidak terasa. Karena menurut beberapa juru masak yang sangat fasih memasak makanan ini, aroma amis sudah hilang dengan sendirinya ketika daging ikan dicampur dengan perasan lemon dan garam. Selain itu, tingkat kementahan daging ikan pun berkurang ketika didiamkan beberapa saat. 

Satu bagian lagi yang membuat makanan ini semakin menambah selera makan, yakni pada saat minyak kelapa, tumisan cabe dan bawang merah disiramkan atau disatukan dengan adonan ikan yang sudah siap untuk disajikan. Setelah hidangan ini dimakan maka akan ditemukan citarasa yang unik dari makanan ini, yakni rasa asam segar, gurih, dan sedikit manis bercampur dengan kenyalnya daging ikan yang masih segar, bahkan terdapat juga rasa pedasnya".[10] Secara khusus untuk rasa pedasnya tergantung dari jumlah cabai yang diperlukan atau sesuai keinginan.

 Dari Ternate ke Pesisir Pantai Sulawesi Utara

Setelah mengenal tentang sejarah dan keunikan dari makanan Gohu Ikan khas orang Ternate, maka sekarang melompat ke seberang wilayah yang berdekatan dengan Kota Ternate, yakni Provinsi Sulawesi Utara. Provinsi Sulawesi Utara juga terkenal akan jenis-jenis makanan yang unik dan bercitarasakan pedas. Dan ternyata, makanan ikan laut yang dimakan mentah dan segar ini terdapat juga di Provinsi Sulawesi Utara yang beribukotakan Manado yang mana terkenal dengan Nyiur Melambainya. Namun, makanan ini hanya dapat ditemukan di sekitaran masyarakat pesisir pantai saja, tepatnya di bagian Manado, Bitung, Minahasa Selatan Pesisir, khususnya di Amurang. Oleh karena itu, bagi orang yang tinggal di pesisir pantai makanan Gohu Ikan bukanlah hal yang baru. 

Dan sama halnya dengan di Ternate makanan ini sering diracik oleh kaum pria, khususnya mereka yang bekerja sebagai nelayan. Kesamaan lain yang berkaitan dengan jenis makanan Raw Food dari orang Ternate maupun mereka yang tinggal di pesisir pantai Sulawesi Utara adalah citarasa pedasnya. Kemudian berkaitan dengan penyebutan makanan, sebenarnya tidak ada bedanya hanya saja penyebutannya yang terbalik sehingga dibaca berbeda. Masyarakat Ternate biasa menyebut makanan ini dengan sebutan "Gohu Ikang", sedangkan sebagian masyarakat Sulawesi Utara khususnya mereka yang tinggal di daerah pesisir pantai biasa menyebutnya dengan sebutan "Ikang Gohu".[11] Terlebih khusus di Kota Manado, tepatnya mereka yang tinggal di pesisir pantai menyebutnya sebagai Gohu Tuna, karena hanya berbahan dasar Ikan Tuna. Namun, tetap memiliki bahan-bahan yang sama dengan Gohu Ikan ala Ternate.[12]    

Makanan Kesukaan Orang-Orang Kepulauan   

Nampaknya makanan yang dikategorikan sebagai makanan mentah (Raw Food) yang berbahan dasar ikan laut merupakan kesukaan orang-orang yang tinggal di kepulauan dan berada di pesisir pantai. Oleh karena itu, jenis makanan ini  tidak hanya ditemukan di daerah-daerah yang berada di Indonesia, seperti Ternate atau masyarakat pesisir pantai Sulawesi Utara, Misalnya. Akan tetapi makanan jenis ini dapat ditemukan di daerah-daearah yang berada di negara lain. Seperti kepulauan Hawaii, dapat juga ditemukan jenis makanan Raw Food. Di sana makanan ikan laut mentah yang masih segar disebut Poke.[13] Tidak hanya di dataran kepulauan Hawaii, tetapi di Negara Filipina bagian selatan, terdapat juga jenis makanan ini. tepatnya di kepulauan General Santos City. Di sana sajian popular ini disebut Kinilaw.[14] Atau pergi ke Jepang yang mana di negara ini terkenal juga akan makanan Sashimi[15] yang berbentuk makanan mentah dari ikan laut. Makanan khas orang Jepang ini telah menjadi makanan kuliner internasional.  

Selain kesamaan jenis makanan yang berbahan dasar ikan laut mentah, terdapat juga perbedaannya. Alasan terjadi suatu perbedaan, Karena di setiap negara memiliki citarasa makanan yang berbeda, dan juga penyajian bumbunya yang berbeda. Misalnya saja makanan Gohu Ikan orang Ternate dan Orang Sulawesi Utara dengan makanan Poke orang-orang kepulauan Hawai, berbeda citarasanya. Gohu Ikan yang merupakan makanan tradisional memiliki citarasanya sendiri, yakni terdapat rasa pedasnya. Sedangkan Poke tidak memiliki citarasa pedas. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa setiap makanan Raw Food yang menjadi ciri khas masyarakat kepulauan selalu memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing. Walaupun berbahan dasar ikan laut dan disajikan secara mentah.    

Menunjukkan Identitas Etnis

Bagi manusia makanan memang merupakan kebutuhan primer yang bersifat oleh karena itu, salah satu faktor utama yang membuat manusia dapat bertahan hidup, yakni berkaitan dengan makanan. Hasil bumi yang melimpah dan beraneka ragam, sudah menjadi perhatian para leluhur yang hidup ratusan tahun lalu, mulai dari menghadapi tantangan alam untuk mengolah tanah agar bisa menghasilkan hasil bumi yang berlebih sesuai dengan keadaan alamnya sampai bagaimana mengolah hasil bumi menjadi makanan yang bermanfaat dan bervariasi.[16] Seperti halnya dalam Bangsa Indonesia yang melihat hasil bumi sebagai suatu hal yang bermanfaat, terutama dalam pengolahan pembuatan makanan. 

Dari pengolahan makanan ini, kemudian terbentuklah jenis-jenis makanan yang bervariasi bentuk, ciri khas dan citarasa. Dikatakan demikian karena Indonesia adalah negara yang memiliki banyak kebudayaan dan suku. Sehingga dari kebudayaan yang terdapat pada setiap suku terciptalah jenis-jenis makanan yang berbeda-beda. 

Dari perbedaan-perbedaan itu menunjukkan bahwa setiap daerah memiliki identitas etnis, terutama dalam kaitannya dengan makanan khas dari daerah atau suku tertentu yang disebut sebagai makanan tradisional. Seperti yang tertulis dalam artikel "Masakan Tradisional Sebagai Identitas Bangsa" bahwa: "makanan merupakan bagian dari manusia, kebudayaan dan lingkungannya. 

Dalam perspektif budaya, makanan merupakan sebuah identitas, representasi, dan produksi dari kebudayaan yang berkembang di masyarakat. Pola makan dan jenis makanan dapat menggambarkan perilaku hidup, gaya hidup lingkungan dan sistem-sistem sosial masyarakat pendukungnya. Makanan secara budaya, menggambarkan identitas lokal suatu pendukung budaya yang mencirikan lingkungan dan kebiasaan, serta menggambarkan representasi regulasi, konsumsi dan produksi."[17]   

Demikianlah dalam masyarakat Ternate, bahwa ciri khas makanan mereka yang berkaitan dengan ikan laut menunjukan bahwa mereka adalah orang-orang yang tinggal di kepulauan. Apalagi diperjelas dengan makanan khas dari orang-orang kepulauan Ternate yang sudah familiar di kalangan wisatawan yang datang ke daerah ini, yakni Gohu Ikan atau Sashimi orang Ternate.                   

 

Penutup

Demikianlah penjelasan mengenai tugas telaah pastaka yang diberi judul "Gohu Ikan Ala Ternate Merupakan Makanan Raw Food Indonesia dari Negeri Rempah-Rempah, Maluku Bagian Utara". Dalam telaah pustaka ini telah dideskripsikan mengenai Gohu Ikan. Di dalamnya telah dibahas mengenai Ternate di dalam negeri rempah-rempah, makanan khas orang Ternate sampai kepada citarasanya, dan keterkaitan makanan ini dengan pulau seberang dan hubungannya dengan orang-orang kepulauan.

Sangat menarik membahas tentang jenis makanan ini yang termasuk dalam golongan Raw Food. Ditambah lagi dengan latar belakang budaya orang kepulauan yang mana kehidupan mereka yang begitu menarik. Dengan demikian benarlah jika dikatakan bahwa Indonesia adalah negara yang beranekaragam, terutama berkaitan dengan makanan-makanan tradisional daerahnya. Karena bervariasi maka menjadi unik. Setiap makanan daerah memiliki keunggulanya masing-masing. 

Dari pembahasan ini ada baiknya untuk mengambil maknanya, yakni mempertahankan makanan tradisional sebagai yang memiliki nilai budaya yang tinggi. Makanan tradisional merupakan salah satu kekayaan budaya yang harus digali kembali sebagai salah satu aset kultural.

Daftar Pustaka 

  1. Prabandari, Purwani Diyah. "Hidangan Negeri Rempah-Ternate-Tidore/Maluku Utara", Kuliner Nusantara: Seri I, hlm. 52.
  2. Tim KAMERABUDAYA.com, "Gohu Ikan, Makanan Khas Ternate Maluku Utara" (26 April 2017). Diambil dari: https://www.kamerabudaya.com/2017/04/html.
  3. "Gohu Ikan: Sashimi Ala ternate". www.InfoBudaya.com, 12 Maret 2018.
  4. Safira, Maya. "Gohu Berbahan Pepaya Muda yang Asam Segar dari Manado" (26 Agustus 2016). Diambil dari https://m.detik.com/food/info-kuliner.
  5. Sanny, Sonia. "Gohu Ikang" (28 Februari 2017). Diambil dari https://budaya-indonesia.org/.
  6. "Gohu Ikan: Primadona Kuliner Ternate". www.IndonesiaKaya.com. 
  7. Putra, Yudha Manggala. "Gohu Ikan, Kuliner yang Banyak Diminati Wisatawan" (28 Maret 2018). Diambil dari: https://gayahidup.republika.co.id/berita/gaya-hidup/kuliner/18/03/27.
  8. "Manfaat Ikan Tuna Bagi Kesehatan". Diambil dari: https://doktersehat.com/
  9. Kumparan. "Kaya Akan Omega-3, Inilah 5 Manfaat Ikan Cakalang". Diambil dari: https://kumparan.com/@kumparanfood/kaya-akan-omega-3-inilah-5-manfaat-ikan-cakalang.
  10. Wicaksono, Shabara. "Segarnya Gohu Ikan, Makanan Khas Ternate yang Jadi Favorit Turis". Diambil dari: https://phinemo.com/.
  11. "Gohu Ikan Ternate". Media www.Kompas.com , 19 Februari 2010.
  12. "Gohu Tuna, Sashimi Segar ala Manado".  www.MerahPutih.com ,23 September 2018.
  13. "Poke, Tren Makanan Populer di 2016". www.mldspot.com, 23 Februari 2016.
  14. Sobah, Nurul. "Inilah Kuliner Unik dari Filipina yang Gak Banyak Orang Tahu, Berani Coba?" (15 Januari 2019). Diambil dari: https://today.line.me/id/article.
  15. "Inilah Sejarah Singkat Mengenai Si Lembut Sashimi" (21 Juli 2017). Diambil dari: www.pergikuliner.com
  16. Ketaren, Indrakarano "Masakan Tradisional Sebagai Ciri Identitas Bangsa" (7 Agustus 2014). Diambil dari: http://gastroina.blogspot.com/2014/08/html.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun